serayunews.com
BPPTKG mencatat, awan panas guguran Gunung Merapi yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu terjadi mulai pukul 00.22 WIB, 00.54 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB, 02.07 WIB, 02.43 WIB, 02.58 WIB, 03.00 WIB, dan 04.43 WIB.
“Pukul 23.48 WIB, Pos Babadan melaporkan terjadi hujan abu. Beberapa wilayah juga sudah mulai melaporkan terjadi hujan abu seperti Desa Tlogolele, Desa Gantang, Kecamatan Sawangan,” tulis admin akun twitter @BPPTKG melaporkan kondisi terkini Gunung Merapi.
Pada Kamis (10/3/2022) pukul 7.33 WIB, awan panas guguran Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 172 detik. Jarak luncur lebih kurang 2.000 meter ke arah tenggara (Kali Gendol).
Sebelumnya, BPPTKG juga merekam terjadi dua kali guguran lava pijar ke arah tenggara, dengan jarak luncur maksimal hingga 800 meter.
BPPTKG mengimbau supaya warga di sekitar tidak mendekati daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan, serta meningkatkan kewaspadaan.
Potensi bahaya dari Gunung Merapi saat ini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong, Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng. Kemudian, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro dan Sungai Gendol.
Sejak tadi malam, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak 5 km ke arah tenggara. Sejak Gunung Merapi berstatus Siaga (Level III) pada November 2020 lalu, ini merupakan jarak luncur terjauh.
Source: Twitter @BPPTKG