Purwokerto, serayunews.com
Ketua Askab PSSI Banyumas, H Sutarno menilai, perhatian pemkab maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banyumas terhadap sepak bola masih tergolong kurang. Padahal, kata dia, bibit unggul pemain sepak bola cukup melimpah di Banyumas.
Mengurus sepak bola di Banyumas, menurutnya lebih banyak dukanya. Terlebih, perhatian terhadap sepak bola di Banyumas, masih jauh dari kata cukup. Padahal jika mendapat perhatian lebih, sepak bola di Banyumas bisa menjadi lebih baik.
“Kita ini orang yang bertanggungjawab moral terhadap sepak bola Banyumas. Kita tombok setiap tahun Rp100 jutaan, di Banyumas kan tidak ada sumber selain APBD, sementara untuk Askab sekarang paling tinggi Rp50 juta,” kata dia, Sabtu (18/2/2023).
Baca juga: [insert page=’pemain-dan-pelatih-persibas-menunggu-dibubarkan’ display=’link’ inline]
Padahal beberapa tahun lalu, anggaran untuk sepak bola di Banyumas cukup tinggi, sehingga mendapatkan hasil yang cukup maksimal. Bahkan menjelang Porprov yakni pada bulan Agustus 2023, belum juga ada kejelasan anggaran.
“Sampai sekarang belum jelas, kita kan mengemban amanah sepakbola Banyumas, tidak ada yang mengurusi,” ujarnya.
Jika melihat kondisi saat ini, hanya orang-orang yang gila sepak bola saja yang mau mengurusi sepakbola di Kabupaten Banyumas.
“Padahal selama ini Banyumas selalu ditakuti kabupaten tentangga. Apalagi Banyumas juga banyak memiliki bibit unggul, tidak hanya di sepak bola, di beberapa olahraga lain juga,” kata dia.