SERAYUNEWS – Puasa adalah salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang memiliki banyak manfaat baik secara spiritual maupun fisik.
Ada berbagai jenis puasa yang dapat dilakukan oleh umat Islam, termasuk puasa qadha dan puasa daud.
Namun, banyak yang bertanya-tanya apakah puasa qadha bisa dilakukan bersamaan dengan puasa daud.
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak penjelasan tentang kedua jenis puasa tersebut serta pandangan dalam Islam mengenai menggabungkannya.
Puasa qadha adalah puasa pengganti yang dilakukan untuk menggantikan puasa wajib yang terlewat, baik karena sakit, perjalanan jauh (safar), atau alasan lainnya yang dibenarkan dalam Islam.
Jika seseorang melewatkan puasa Ramadan karena suatu alasan yang sah, maka dia diwajibkan untuk mengqadha puasa yang terlewat tersebut setelah bulan Ramadan berakhir.
Puasa qadha dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang terlarang untuk berpuasa, seperti pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Puasa Daud adalah puasa sunnah yang dilakukan dengan cara berpuasa sehari penuh dan tidak berpuasa pada hari berikutnya.
Dengan kata lain, puasa ini dilakukan dengan siklus sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa secara bergantian.
Puasa Daud sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena merupakan puasa yang sangat baik untuk kesehatan tubuh, serta memberikan manfaat besar bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda tentang puasa Daud:
“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Daud, ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Secara umum, dalam Islam tidak ada larangan yang jelas mengenai penggabungan dua jenis puasa, seperti puasa qadha dengan puasa Daud. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggabungkan kedua puasa ini:
Sebagian ulama berpendapat bahwa puasa qadha bisa dilakukan bersamaan dengan puasa sunnah, selama niatnya jelas.
Hal ini berdasarkan pada prinsip dalam fiqh yang mengatakan bahwa melakukan puasa sunnah tidak menghalangi pemenuhan puasa yang wajib.
Dengan kata lain, jika seseorang berniat untuk mengqadha puasa dan melakukan puasa sunnah pada hari yang sama, maka ibadah tersebut tetap sah selama niatnya benar.
Namun, beberapa ulama lebih memilih agar puasa sunnah seperti puasa Daud tidak dilakukan bersamaan dengan puasa qadha, dengan alasan bahwa puasa qadha adalah kewajiban yang harus diprioritaskan.
Sebaiknya, setelah puasa qadha selesai, baru melanjutkan dengan puasa sunnah seperti puasa Daud.
Secara umum, menggabungkan puasa qadha dengan puasa Daud adalah hal yang diperbolehkan dalam Islam, asalkan niatnya jelas dan diprioritaskan pada pemenuhan kewajiban puasa terlebih dahulu.
Sebelum menggabungkan keduanya, pastikan kondisi tubuh cukup kuat untuk menjalankan kedua puasa tersebut, dan utamakan menyelesaikan puasa qadha terlebih dahulu jika masih ada yang tertunda.
Dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang tepat, kedua puasa ini bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.
***