SERAYUNEWS – “Yury dear, Bersama ini aku kirim satu tandamata dan uang sedikit untuk natalan. Selamat Hari Natal, moga-moga Tuhan selalu melimpahimu dengan Rachmatnya dan Berkatnya. Sebenarnya aku sudah kangen sekali, tetapi kepadatan kerja belum memberi kesempatan mendjumpaimu. I hope next monday I can meet you. Love 25/12/’64.”
Demikian surat Sukarno kepada istrinya Yurike Sanger.
Bung Karno tak pernah lupa jika Yuri (begitu biasa disapa) kerap merayakan Natal dengan keluarganya.
Sekalipun Yuri telah memeluk Islam Bung Karno kerap mengirimkan surat ucapan selamat Natal kepada Yuri lengkap dengan uang dan hadiah.
Tak hanya pada istrinya, terhadap kelompok agama lain Bung Karno bersikap sangat akrab dan menghargai perbedaan. Mereka pun merasa diayomi, merasa dilindungi Sang Presiden pertama RI ini.
Dalam perayaan Natal di Jakarta tahun 1963. Bung Karno memulai pidatonya demikian :
“Spanduk didepan saya tertulis: “Yesus adalah gembala yang baik. Itu salah.., itu keliru…..”, ujarnya.
Sontak selùruh yang hadir kaget dan terdiam, tanpa mampu mengeluarkan suara dan sepatah kata.
Setelah beberapa detik kemudian, dilanjutkan lagi maka Bung Karno melanjutkan pidatonya : “Yang benar begini, *Sesungguhnya Yesus adalah Gembala yang Terbaik..!!! “.
Setelah itu langsung bergemuruh. Bung Karno lalu melanjutkan pidatonya, “Kita semua yang hadir di sini ditantang. Sudahkan kaliam menjadi Domba-domba Terbaiknya?” *** (O Gozali)