SERAYUNEWS— Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono diberikan panggung di kancah internasional sebagai pembicara dalam Mayor’s Dialogue pada perhelatan Kuala Lumpur Sustainability Summit 2025 (KLSS 2025).
Di hadapan audiens global, Sadewo menjabarkan secara komprehensif solusi pengelolaan sampah terpadu yang telah mengubah wajah Kabupaten Banyumas.
“Pengelolaan sampah telah menjadi isu global yang membutuhkan solusi inovatif dan berkelanjutan. Banyumas berupaya memimpin transformasi melalui pendekatan ekonomi sirkular yang menggabungkan teknologi modern dan keterlibatan aktif masyarakat,” kata Sadewo pada acara yang berlangsung dari Selasa hingga Kamis (14-16/10/2025).
Di masa lalu, Banyumas yang menghasilkan sekitar 556 ton sampah harian (190 ribu ton/tahun) dari 1,8 juta penduduk sempat terbelit masalah serius, mulai dari penumpukan, kebakaran TPA, hingga polusi lindi.
“Kami dulu menghadapi biaya operasional tinggi dan keterbatasan fasilitas. Dari situ, kami belajar bahwa perubahan harus dimulai dari masyarakat,” jelasnya.
Sadewo memaparkan, kunci keberhasilan Banyumas terletak pada sistem tiga tahap: upstream (pemilahan digital berinsentif dari rumah tangga), midstream (pengolahan komunitas menjadi kompos, pakan maggot, dan RDF), dan downstream (pemrosesan sisa akhir menggunakan teknologi pyrolysis non-insinerasi).
“Hasilnya sangat signifikan. Hingga 2022, kami berhasil mengurangi timbunan sampah hingga 85 persen dan menciptakan lapangan kerja baru bagi sekitar 1.500 warga. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga berdampak ekonomi,” ujar Sadewo.
Model ini tak hanya mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga mendukung mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan emisi metana serta substitusi batu bara dengan RDF dan biomassa.
Bupati Sadewo membuka peluang untuk dorongan untuk kolaborasi regional. “Model Banyumas dapat direplikasi oleh daerah lain di Asia Tenggara. Kolaborasi dan pertukaran teknologi akan mempercepat terciptanya kawasan yang lebih bersih dan berketahanan iklim,” katanya.
Dia menambahkan, berbagai inovasi ini telah mengantarkan Banyumas meraih penghargaan prestisius seperti Indonesia Green Awards.
“Transformasi Banyumas adalah bukti bahwa kolaborasi masyarakat, teknologi inovatif, dan dukungan regulasi yang kuat dapat menciptakan perubahan nyata bagi lingkungan,” pungkas Sadewo.