SERAYUNEWS – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemkab Purbalingga, berjumlah 8.000 orang. Jika di optimalisasi, zakat dari ASN itu bisa mencapai Rp 8 miliar. Jumlah tersebut tidak sedikit dan sangat bermanfaat, untuk upaya pengentasan kemiskinan.
Pengelolaan zakat dari para ASN ini, akan di maksimalkan melalui 316 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di Purbalingga.
“Harapannya, pengumpulan zakat nantinya akan lebih mudah,” ujar Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Kamis (24/8/2023).
Tiwi optimistis, angka kemiskinan ekstrem di Purbalingga bisa turun lewat sinergitas dengan Baznas.
“Dengan optimalisasi dan pengelolaan zakat yang baik, kita bisa mengatasi berbagai macam persoalan di Purbalingga. Persoalan itu meliputi kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, anak usia sekolah tidak sekolah,” kata Tiwi.
Ketua Baznas Kabupaten Purbalingga, Sudijanto mengatakan, hingga semester awal 2023 jumlah zakat yang masuk sebesar Rp 1,6 miliar.
Peningkatan penghimpunan zakat ini, di topang oleh UPZ Setda yang dalam sebulan mampu mengumpulkan hingga Rp 14 juta.
“Awalnya Rp 1 Juta per bulan, pengumpulan zakat di UPZ Setda mengalami kenaikan 1.400 persen. Harapannya, hal ini bisa di ikuti oleh OPD lain,” kata dia.
Sudijanto mengatakan, pada kegiatan pentasarufan Baznas dan Laz Kabupaten Purbalingga tahun ini, tersalurkan zakat kurang lebih Rp 350 juta kepada 300 penerima.
Bantuan itu berupa bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan ke panti asuhan, anak panti, pengurus panti, bantuan kursi roda, beasiswa pendidikan.