Cilacap, Serayunews.com-Salat Jumat berjamaah kembali digelar di Masjid Agung Darussalam Cilacap, Jumat (12/6/2020). Protokol kesehatan tetap diterapkan selama pelaksanaan Salat Jumat perdana, setelah sekitar 3 bulan ditutup untuk mencegah adanya penularan Covid-19.
Jamaah yang Salat Jumat berjamaah, harus mengikuti protokol kesehatan, mereka dianjurkan wudhu di rumah, membawa sajadah sendiri, dan wajib menggunakan masker. Selain itu anak dibawah usia 10 tahun tidak diperbolehkan masuk untuk ikut salat berjamaah.
Hanya ada satu pintu masuk yang dibuka, yakni di pintu sebelaah timur, untuk mempermudah pengawasan. Jamaah mengantre saat masuk, lalu di cek suhu tubuh menggunakan thermogun oleh petugas, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Petugas dengan tegas meminta jamaah yang tidak membawa sajadah dan masker untuk tidak masuk masjid.
Dengan diperbolehkannya kembali Salat Jumat di Masjid membuat warga terlihat antusias datang beribadah. Pasalnya, sudah sekitar tiga bulan ini, warga tidak bisa Salat Jumat berjamaah di masjid.
Sama halnya dengan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang juga turut Salat Jumat di Masjid Agung juga mengaku sudah sangat rindu Salat berjamah di masjid, terutama melaksanakan Salat Jumat. Meskipun, pelaksanaannya tetap harus mengikuti protokol kesehatan.
“Semua sudah kangen, rindu beribadah di masjid, Alhamdulillah, atas keputusan bersama, Salat Jumat berjalan sesuai dengan protokol kesehatan, tertib, aman dan tartir, terasa di hati, apalagi khutbah menyentuh hati kita,” ujarnya.
Bupati menghimbau agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan, sampai Covid-19 hilang. Untuk itu, masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan sehari-hari tetap menggunakan masker, cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, maupun jaga jarak.
Rasa haru juga disampaikan oleh salah satu warga Cilacap, Hamidan Majdi dengan kembali bisa Salat Jumat berjamaah di masjid. Pasalnya selama tiga bulan ini, dia hanya bisa melaksanakan di rumah.
“Alhamdulillah, ini sesuatu yang sangat membahagiakan. Ya tentu terharu, bahagia, karena sudah diperbolehkan untuk ibadah, karena sudah sangat rindu Salat Jumat berjamaah,” ujarnya.
Adanya protokol kesehatan yang harus ditaati, kata dia sebagai warga tetap harus dijalani. Hal ini dilakukan, agar tidak ada lagi penularan, sehingga tetap bisa melaksanakan ibadah Salat berjamaah.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf mengatakan sudah ada sekitar 2 ribu masjid yang mulai melaksanakan Salat Jumat dengan protokol kesehatan. Kecuali masjid-masjid yang berada di zona merah.
Masjid-masjid yang sudah buka, diperbolehkan untuk tidak hanya menggelar Salat Jumat berjamaah, tetapi juga salat lima waktu berjamaah. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehaatan.
Akan tetapi, Pemkab juga akan melaksanakan evaluasi, jika nantinya, di tengah jalan tidak mematuhi protokol kesehatan, maka akan di cabut rekomendasi. Selain itu juga jika ada penularan di wilayaah tersebut, maka tempat ibadah juga akan kembali ditutup.
“Setelah dua tiga kali pelaksanaan akan kita evaluasi, semoga terus berjalan sesuai protokol kesehatan, kalau tidak ya dicabut. Yang zona merah sudah pasti ditunda dulu. Kalau merah jadi hijau, ya boleh. Kalau hijau jadi merah ya kita cabut. Covid-19 ini kan tanggungjawab kita semua, jadi masyarakat pun ikut bertanggungjawab dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, agar daerah masing-masing bisa menjadi zona hijau,” katanya.
Salat Jumat di Masjid Agung Darussalam, diimami oleh KH Muslihun Ashari, yang juga sebagai Ketua Takmir Masjid dengan Khutbah dari Kepala Kementrian Agama Kabupaten Cilacap Imam Tobroni.