Nusakambangan, serayunews.com
Koordinator Lapas se-Nusakambangan Jalu Yuswa Panjang menyampaikan, vaksinasi di Lapas Nusakambangan dilakukan secara bertahap dari Lapas ke Lapas. Pada kesempatan pertama ini, vaksinasi digelar di Lapas Narkotika menyasar 510 WBP dengan melibatkan Petugas Vaksinator dari Rumkitban TNI AD, Kantor Kesehatan Pelabuhan, RS Fatimah dan Tenaga Kesehatan Lapas berjumlah sekitar 40 Nakes.
“Dari 510 WBP, dapat divaksin 490 orang, 20 orang tidak bisa divaksin hari ini, rata-rata karena hipertensi, serta gejala lain seperti hiperteroid dan ginjal,” ujar Jalu sekaligus sebagai Kepala Lapas Batu Nusakambangan saat dihubungi, Jumat (06/08/2021).
Jalu mengatakan, jumlah keseluruhan Narapidana yang ada di Lapas Nusakambangan dan Lapas Cilacap berjumlah sebanyak 2.861 WBP akan divaksin secara bertahap. Sebab, dari jumlah tersebut, sebagian narapidana ada yang baru sembuh dari Covid-19.
“UPT yang terakhir terpapar itu tinggal Permisan saja, jadi nanti pelaksanaannya Lapas Permisan paling belakang, nanti bertahap dan bergilir ke lapas-lapas. Harapan kita nanti terakhir di Permisan sudah waktunya memungkinkan, karena kecenderungan negatifnya sudah tinggi dan hanya tinggal yang dirawat di rumah sakit,” ujar Jalu.
Menurutnya, tahapan vaksinasi akan digelar dari lapas ke lapas yang ada di dalam seperti Lapas Minimum Security, Medium Security, hingga Super Maximum Security. Vaksin tersebut merupakan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah yang dialokasikan sesuai dengan jumlah Napi di dalam Lapas. Sedangkan stok vaksin tersebut saat ini disimpan di Dinas Kesehatan Cilacap.
“Target sampai selesai, nanti yang tidak memenuhi syarat ditunda dulu, dan diikutkan berikutnya jika memungkinkan divaksin. Selanjutnya tanggal 9 Agustus dijadwalkan dengan tim yang sama di Lapas Kembang Kuning dengan sasaran 470 WBP,” katanya.
Jalu menambahkan, sejak awal sejumlah napi yang terpapar Covid ada sekitar 118 WBP, mereka jalani isolasi di Lapas Permisan dan kondisinya sudah banyak yang negatif. Sedangkan saat ini yang masih dirawat di RSUD ada 3 napi. Selain itu, sebelumnya juga terdapat 2 napi meninggal akibat Covid. Napi yang meninggal tersebut berasal dari Bandung yang merupakan terpidana mati kasus pembunuhan berencana.
“Kami bersyukur bahwa warga binaan pemasyarakatan ini kan sebagai warga negara juga, selain kita urus perawatan kesehatannya juga, jaminan kesehatan yang kita berikan apalagi terkait dengan pandemi Covid-19, harapan kita setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk dapat memperoleh hak mereka untuk divaksin, kami bersyukur bantuan semua pihak TNI, Polri, KKP, rumah sakit semua terlibat termasuk Dinas Kesehatan mengatur tim vaksinastor untuk bisa melaksanakan vaksin di Nusakambangan,” ujarnya.