
SERAYUNEWS – Langit malam pada 4 Desember 2025 diprediksi akan menjadi salah satu pemandangan terbaik untuk para penikmat langit. Simak cara melihat Cold Moon.
Pada tanggal tersebut, Anda bisa menyaksikan supermoon terakhir tahun ini, yang dikenal dengan nama Cold Moon.
Fenomena ini akan tampil penuh pada Kamis malam dan menjadi momen penutup tahun untuk deretan bulan purnama besar.
Cold Moon disebut-sebut sebagai salah satu supermoon paling terang tahun 2025.
Saat mencapai puncaknya, Bulan akan tampak lebih bulat, besar, dan memancarkan cahaya yang jauh lebih kuat dibanding bulan purnama pada umumnya.
Karena jaraknya berada di titik yang lebih dekat dengan Bumi, pantulan cahayanya membuat langit malam tampak lebih hidup, terutama jika cuaca cerah.
Lalu, apa sebenarnya Cold Moon itu? Mengapa dinamai demikian? Dan mulai jam berapa Anda bisa melihatnya?
Menurut penjelasan Tellus Science Museum, Cold Moon adalah salah satu nama tradisional untuk bulan purnama di akhir tahun.
Istilah ini diberikan oleh suku Mohawk, masyarakat adat Amerika Utara.
Mereka menamai bulan purnama tersebut “Cold Moon” karena datang pada masa yang sangat dingin menjelang Winter solstice, titik balik Matahari musim dingin yang identik dengan cuaca ekstrem dan malam panjang.
Suku Mohican punya sebutan lain untuk fenomena ini, yaitu “Bulan Malam Panjang”.
Nama tersebut merujuk pada kondisi astronomis ketika belahan Bumi utara berada pada kemiringan paling jauh dari Matahari.
Akibatnya, durasi siang menjadi sangat pendek, dan malam berlangsung lebih lama.
Meski memiliki nama berbeda, makna keduanya sama: Cold Moon adalah simbol datangnya puncak musim dingin di belahan Bumi utara.
Supermoon terjadi ketika posisi Bulan berada pada titik terdekat dari orbit elipsnya mengelilingi Bumi.
Kondisi ini membuat Bulan tampak 14% hingga 30% lebih besar dan lebih terang daripada bulan purnama biasa.
Dengan mendekatnya Bulan ke Bumi pada 4 Desember, Cold Moon 2025 otomatis menjadi supermoon.
Efek visualnya sangat mencolok, terutama ketika Bulan baru terbit di cakrawala, momen ketika ilusi optik membuatnya terlihat semakin besar.
Cold Moon akan berada pada fase purnama penuh pada pukul 14.48 UTC atau 21.48 WIB, demikian mengutip informasi dari BBC Sky At Night Magazine.
Ini adalah waktu ketika Bulan mencapai fase paling sempurna dan cahaya yang dipantulkan sedang maksimal.
Namun Anda tidak perlu menunggu terlalu formal. Bulan sudah bisa disaksikan sejak Matahari terbenam.
Ketika senja memudar perlahan, Bulan akan muncul perlahan dari arah timur dengan cahaya keperakan yang khas.
Fenomena ini bisa diamati sepanjang malam, dan cahaya paling terang akan bertahan hingga mendekati tengah malam.
Anda tidak membutuhkan peralatan khusus untuk melihat Cold Moon.
Fenomena ini dapat dinikmati dengan mata telanjang, asalkan langit cerah dan tidak tertutup awan.
Berikut beberapa tips sederhana agar pengalaman melihat supermoon lebih maksimal:
1. Cari Lokasi yang Minim Cahaya Buatan
Lampu kota dapat mengurangi kontras cahaya Bulan. Maka, pilihlah area yang jauh dari pusat kota, seperti lapangan, bukit, atau area pinggiran.
2. Pantai dan Tempat Tinggi Sangat Ideal
Melihat Cold Moon dari garis pantai memberi Anda panorama Bulan yang terbit bersamaan dengan semburat cahaya sore.
Sementara itu, lokasi tinggi seperti bukit atau rooftop gedung dapat menawarkan cakrawala yang lebih lapang.
3. Gunakan Teropong atau Kamera
Mata telanjang sudah cukup, tapi teropong atau kamera dengan zoom yang baik bisa membantu memperjelas relief permukaan Bulan.
Foto-foto supermoon biasanya dapat dieksplorasi dengan mode malam pada kamera ponsel modern.
4. Cek Cuaca Sebelum Berangkat
Awan tebal adalah musuh utama pengamat langit. Jika cuaca di wilayah Anda kurang mendukung, pertimbangkan pindah ke lokasi dengan langit lebih cerah.
Cold Moon 4 Desember 2025 adalah supermoon ketiga dan terakhir di tahun 2025.
Setelah itu, Anda harus menunggu hingga 3 Januari 2026 untuk menyaksikan supermoon berikutnya.
Supermoon pertama di tahun 2026 dikenal dengan nama Wolf Moon, atau purnama serigala.
Nama itu berasal dari tradisi suku asli Amerika yang mengaitkan bulan purnama awal tahun dengan suara lolongan serigala di musim dingin.
Dengan demikian, Cold Moon bukan hanya menjadi penutup fenomena langit 2025, tetapi juga pembuka jalan menuju rangkaian peristiwa astronomi menarik pada tahun berikutnya.***