SERAYUNEWS – Kalau suka makan dan sering foto-foto makanan sebelum disantap, mungkin kamu bisa coba jadi reviewer makanan.
Profesi ini seru banget buat yang suka kulineran. Selain bisa mencicipi berbagai makanan enak, kamu juga bisa berbagi pengalaman dengan orang lain lewat ulasan.
Nah, buat yang masih bingung gimana cara memulai jadi reviewer makanan, ikuti beberapa langkah sederhana ini!
Reviewer makanan itu orang yang suka mencicipi makanan dan memberi ulasan berdasarkan pengalaman. Jadi, mereka nggak cuma makan, tapi juga menjelaskan rasa, tampilan, tekstur, dan bahkan suasana tempat makan.
Ulasannya bisa ditulis di blog, Instagram, atau platform lain. Tujuannya biar orang lain tahu apakah makanan itu enak atau nggak, layak dicoba atau nggak.
Reviewer makanan sering memberi pendapat jujur, entah itu tentang makanan kaki lima atau restoran mewah. Biasanya, mereka juga suka memberi rekomendasi tempat makan yang menarik.
Nggak perlu ribet ke restoran mahal, bisa mulai dari makanan yang sering kamu coba sehari-hari. Mulai dari makanan di warung dekat rumah, jajanan kaki lima, atau masakan yang sering kamu bikin sendiri di rumah.
Jangan lupa, ambil foto sebelum mulai makan, ya! Ini penting banget buat jadi bukti visual di ulasanmu nanti.
Supaya review kamu lebih bervariasi, coba mulai latih lidahmu untuk mengenali rasa-rasa yang lebih spesifik.
Misalnya, saat makan es krim, jangan cuma bilang manis. Apakah manisnya kayak gula biasa? Ada rasa vanila atau cokelat yang kuat? Atau mungkin ada rasa pahit di akhir? Makin detail kamu mendeskripsikan rasa, makin menarik ulasanmu.
Sekarang, saatnya kamu tentukan mau mempublikasikan review-mu di mana. Ada banyak platform yang bisa kamu gunakan, dari yang gratis sampai yang khusus buat food reviewer.
Kalau mau yang gampang, kamu bisa mulai dari Instagram. Upload foto makanan, tambahkan caption review singkat, dan jangan lupa kasih hashtag biar orang lain bisa menemukan postinganmu.
Ini kunci dari seorang reviewer makanan yang baik, jujur. Jangan berlebihan memuji, tapi juga jangan terlalu keras mengkritik. Coba posisikan diri sebagai konsumen yang datang dan beli makanan tersebut.
Kalau ada yang kurang, sebutkan dengan cara yang sopan tapi tetap objektif. Misalnya, kalau nasi gorengnya terlalu berminyak, jelaskan kenapa kamu merasa seperti itu.
Nggak harus setiap hari, tapi cobalah konsisten. Misalnya, satu atau dua kali dalam seminggu kamu publish review baru. Semakin sering kamu membuat review, makin banyak orang yang akan mengenali kamu sebagai reviewer makanan.
Jangan lupa juga untuk selalu berinteraksi dengan pembaca atau followers. Balas komentar, tanya pendapat mereka tentang makanan yang kamu coba, atau ajak rekomendasikan tempat makan yang harus kamu kunjungi.
Ingat, ini bukan soal siapa yang paling cepat terkenal, tapi soal menikmati setiap gigitan dan berbagi kesenangan dengan orang lain.***(Hardiyansyah Supardi)