SERAYUNEWS- Bantuan Subsidi Upah (BSU) kembali menjadi perhatian jutaan pekerja di Indonesia.
Program bantuan senilai Rp600 ribu ini diberikan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk dukungan untuk menjaga daya beli para pekerja bergaji rendah.
Namun, agar dana BSU bisa cair tepat waktu, penerima wajib memastikan nomor rekening aktif dan valid.
Sayangnya, masih banyak pekerja gagal menerima bantuan karena rekening tidak aktif, salah input, atau data tidak sesuai.
Untuk menghindari hal ini, pekerja disarankan segera melakukan update rekening BSU melalui laman resmi BPJS Ketenagakerjaan atau aplikasi Jamsostek Mobile (JMO).
Menurut Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), permasalahan rekening menjadi penyebab utama dana BSU gagal ditransfer. Berikut sejumlah kendala yang kerap muncul:
⦁ Rekening tidak aktif atau sudah ditutup
⦁ Nomor rekening salah atau tidak valid
⦁ Data rekening tidak sesuai dengan NIK
⦁ Rekening dibekukan oleh pihak bank
⦁ Rekening ganda atau duplikat
Dengan melakukan pembaruan data secara berkala, penerima dapat memastikan bantuan Rp600.000 tersebut diterima tanpa kendala.
Sebelum melakukan pembaruan data, pastikan Anda memenuhi syarat berikut:
⦁ Warga Negara Indonesia (WNI) dengan NIK yang terdaftar.
⦁ Peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga 30 April 2025.
⦁ Menerima gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.
⦁ Bukan ASN, TNI, atau Polri.
⦁ Belum menerima bantuan sosial lain seperti PKH.
Jika Anda termasuk dalam kategori ini, segera cek status dan perbarui rekening agar bantuan bisa segera cair.
Bagi Anda yang ingin memperbarui rekening tanpa datang ke kantor, berikut langkah-langkahnya:
⦁ Buka situs resmi https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id
⦁ Masukkan data diri: NIK, tanggal lahir, email, nomor HP, dan nama ibu kandung.
⦁ Klik “Lanjutkan” untuk memeriksa status penerima.
⦁ Jika terdaftar sebagai penerima BSU, klik “Update Rekening di Sini”.
⦁ Pilih bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri) atau BSI.
⦁ Isi nama pemilik rekening dan nomor rekening aktif dengan benar.
⦁ Klik “Kirim Data”, lalu tunggu konfirmasi bahwa pembaruan berhasil.
Tips: Pastikan nama di rekening sama persis dengan nama di BPJS agar tidak gagal verifikasi.
Selain situs resmi, Anda juga bisa memperbarui rekening lewat aplikasi JMO di ponsel. Berikut panduannya:
⦁ Buka aplikasi JMO dan login ke akun Anda.
⦁ Pilih menu “Profil Saya” → “Pengkinian Data”.
⦁ Klik “Ok, Lanjutkan” untuk mulai verifikasi.
⦁ Periksa data kepesertaan, lalu pilih “Sudah” jika benar.
⦁ Lakukan verifikasi wajah (selfie) sesuai petunjuk.
⦁ Lengkapi informasi seperti email, nomor HP, dan NPWP.
⦁ Masukkan data kependudukan sesuai KTP dan KK.
⦁ Isi nomor rekening aktif, lalu klik “Konfirmasi”.
Sistem akan memproses pembaruan secara otomatis, dan Anda akan menerima notifikasi jika data berhasil diperbarui.
Bagi pekerja tetap, pembaruan juga bisa dilakukan melalui bagian HRD perusahaan. Pihak HRD akan memperbarui data melalui laman SIPP BPJAMSOSTEK dengan langkah berikut:
⦁ Login ke situs https://sipp.bpjsketenagakerjaan.go.id.
⦁ Pilih menu BSU Tahun 2025 → klik “Pengkinian Data BSU”.
⦁ Unduh template Excel dan isi data rekening terbaru.
⦁ Upload kembali file tersebut di menu “Upload”.
Sistem akan memperbarui data pekerja secara otomatis.
Hingga Oktober 2025, belum ada pengumuman resmi dari Kemnaker soal jadwal pencairan BSU tahap berikutnya. Namun, Kementerian Keuangan tengah mengkaji penyaluran di triwulan III dan IV tahun ini.
“BSU kelihatannya akan dilanjutkan karena pelaksanaannya dinilai efektif,” ungkap Riznaldi Akbar, Analis Kebijakan Kemenkeu.
Informasi resmi biasanya diumumkan melalui situs berikut:
⦁ bpjsketenagakerjaan.go.id
⦁ bsu.kemnaker.go.id
⦁ kemnaker.go.id
⦁ Instagram: @bpjs.ketenagakerjaan
dan @kemnaker
Jangan Tunda Update Rekening BSU
Bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, update rekening BSU BPJS Ketenagakerjaan adalah langkah krusial agar bantuan Rp600 ribu bisa cair tanpa hambatan. Pastikan semua data sesuai, aktif, dan valid baik di bank Himbara maupun di sistem BPJS.
Langkah kecil ini bisa jadi penentu besar: apakah bantuan Anda akan diterima lancar, atau justru tertahan karena kesalahan data.