Purbalingga, serayunews.com
Knalpot brong tengah menjadi trend di kalangan pecinta otomatif, terutama kawula muda. Bagi sebagian pecinta otomotif, penggunaan knalpot brong bisa menjadi suatu gengsi. Tapi karena suaranya yang bising, oleh masyarakat umum hal itu dirasa mengganggu.
Oleh karena itu, sejumlah wilayah di nusantara tengah gencar melakukan penertiban. Para pengguna knalpot brong pun dirazia dan disanksi. Knalpot disita dan dimusnahkan. Tapi pemandangan itu belum terlihat di wilayah hukum Polres Purbalingga.
“Kita masih fokus untuk solusi ke depan. Razia knalpot di Purbalingga belum ada arah ke sana,” kata Kasat Lantas Polres Purbalingga, Akp Rizky Widyo Pratomo, Kamis (20/01/2022).
Pihak kepolisian bersama pemerintah daerah (Pemda) tengah menyusun strategi terbaik. Sehingga bisa meminimalisir potensi yang berdampak negatif. Sebab, kondisinya ibarat dua mata pisau. Satu sisi, sebagai daerah penghasil knalpot, menjadi penghidupan sebagian masyarakat yang bermata pencaharian sebagai produsen. Sisi lain, dampak ramainya razia knalpot, berdampak pada penurunan penjualan.
“Nanti difixkan semua baru pertemuan bareng pengerajin,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin membenarkan. Bahkan Dinas tengah melakukan koordinasi dengan Polres Purbalingga. Wilayah Kabupaten Purbalingga hingga saat ini belum dilakukan operasi tersebut.
“Dinperindag bersama dengan Polres Purbalingga sedang melakukan koordinasi untuk merumuskan kebijakan terbaik terkait dengan knalpot made ini purbalingga. Agar usaha IKM tetap terus berjalan dan semakin maju tetapi, tetap selaras dengan kenyamanan masyarakat, lingkungan, pengguna knalpot juga tetap terjaga,” kata Johan.
Masih dari Johan, ramainya operasi knalpot brong oleh pihak berwenang di beberapa wilayah memang bisa jadi berpotensi menyebabkan penurunan omset pengrajin knalpot Purbalingga. Karena mayoritas pelaku industri knalpot Purbalingga merupakan produsen knalpot handmade yang menyesuaikan bentuk, dan suara pesanan konsumen.
“Insyaallah pekan depan kita akan duduk bersama dengan pihak-pihak terkait khususnya Dinperindag, Polres dan teman-teman pengrajin knalpot,” ujarnya.