Cilacap Selatan, serayunews.com
Ketua RW 5 Kelurahan Tambakreja Cilacap Ngadiyana menyampaikan, bahwa penanaman pohon mangrove dilakukan di sekitar rumah penduduk berdekatan dengan perairan Nusakambangan. Penanaman mangrove dilakukan bersama warga setempat secara bergotong royong saat air laut surut.
“Ini penanaman mangrove yang ke 3, bagian dari pengkayaan dan penyulaman dari penanaman yang sebelumnya, kami di dukung oleh Solusi Bangun Indonesia (SBI) pabrik Cilacap dengan 500 pohon mangrove,” ujar Ngadiyana yang juga bekerja di Distrik Navigasi kelas III Perhubungan Laut, Minggu (05/09/2021).
Menurut Ngadiyana, pohon mangrove yang ditanam tergolong besar dengan ketinggian lebih dari 1 meter, dengan harapan akan lebih tahan gelombang pasang surut pantai selatan yang cukup deras. Sebelumnya dilokasi yang sama juga telah ditanam sekitar 2000 batang pohon mangrove.
“Hasil penanaman sebelumnya belum menggembirakan, masih banyak pohon yang hanyut dan kering, yang hidup masih bisa di hitung jari, seperti perlu inovasi agar angka harapan hidup lebih baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap Her Sri Nintowati, mengapresiasi upaya warga dalam melestarikan alam di lingkungan pesisir dengan menanam mangrove sebagai penahan gelombang pasang air laut dengan metode bergerombol dengan ajir penyangga.
“Ini upaya bersama masyarakat dan industri khususnya SBI untuk menjaga lingkungan pesisir, metode tanam bergerombol dan memakai ajir bambu yang kuat adalah salah satu upaya agar angka harapan hidup lebih baik, dan itu telah dilakukan saat penanaman ini,” ujarnya.
Her Sri Nintowati menambahkan, bahwa RW 5 Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan, merupakan nominasi kampung iklim yang sudah diverifikasi online oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Kegiatan penanaman pohon mangrove dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat dengan menerapkan protokol kesehatan tetap menggunakan masker.