Nusakambangan, serayunews.com
VCT merupakan serangkaian tes dan konseling untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif mengidap HIV dan syphilis.
Infeksi HIV pada awalnya tidak menimbulkan gejala awal HIV yang jelas. Sehingga seseorang sering tidak menyadari jika sudah terinfeksi dan berisiko menularkannya pada orang lain.
Oleh karena itu, diperlukan tes skrining penyakit kelamin untuk mendeteksi HIV sedini mungkin. Sehingga dapat mencegah penularan virus berbahaya ini.
Baca juga: [insert page=’tinjau-pulau-nusakambangan-kapolresta-cilacap-minta-anggotanya-rutin-patroli’ display=’link’ inline]
Adapun kegiatan VCT ini berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Pasal 4 yakni tentang pelayanan dan perawatan khususnya di bidang kesehatan. Pelayanan dan perawatan bagi warga binaan di Lapas Karanganyar sendiri sudah dilakukan oleh tenaga medis lapas.
Kalapas Karanganyar Hisam Wibowo mengungkapkan kegiatan tersebut, merupakan kolaborasi antar instansi pemerintahan dalam meningkatkan layanan kesehatan terhadap masyarakat. Khususnya terhadap warga binaan pemasyarakatan.
“Upaya peningkatan tingkat kesehatan warga binaan selalu kami perhatikan. Salah satunya lewat pemeriksaan VCT ini. Lapas Karanganyar berkomitmen meningkatkan pelayanan dari segala lini,” ujar Hisam Wibowo, Kamis (16/2/2023).
Sementara itu, Sudiro selaku Kasi Binadik yang juga merangkap sebagai dokter lapas, mendampingi kegiatan tersebut bersama dengan Kasubsi Bimkemaswat dan staf serta petugas medis Lapas Karanganyar.
“Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Puskesmas Cilacap Selatan. Perlunya deteksi dini terhadap kesehatan WBP akan memudahkan penanganan ke depannya. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan,” ujar Sudiro.
Proses pemeriksaan VCT berjalan dengan lancar, serta mendapat pengawalan dan pengamanan ketat dari petugas lapas. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan VCT tersebut, informasinya keluar pada hari Jumat (17/2/2023).