Advertisement
Advertisement
Banjarnegara, Serayunews.com
Sejak beberapa hari terakhir, warga Desa Penawaran, Kecamatan Punggelan mulai resah dengan kemunculan empat ekor harimau yang masuk ke persawahan mereka. Bahkan sejumlah petani, begitu yakin mengaku melihat seekor induk harimau bersama tiga anaknya.
Harimau tersebut diperkirakan muncul dari hutan Jlegong yang ada di wilayah perbatasan Desa Penawaran dengan Desa Tribuana, Kecepit, serta Sawangan Kecamatan Punggelan. Kawanan harimau tersebut muncul siang hari, hingga banyak petani yang sudah melihat kehadirannya.
Khadik, warga Punggelan mengatakan, untuk mencegah masuk kampung, pemerintah desa, warga, serta relawan dari RAPI lokal Punggelan ikut berjaga, bahkan sejumlah relawan dengan menggunakan trail masuk hingga perbatasan hutan. Harapannya, saat harimau itu muncul, suara motor akan mengusir kawanan harimau itu untuk masuk kembali ke hutan.
“Kami warga tidak ingin menangkap maupun membunuh, kita hanya berjaga agar harimau tidak sampai masuk kampung dan membahayakan, syukur kalau petugas BKSDA bisa hadir dan ikut memberikan solusi pada warga agar harimau ini tidak muncul ke perkebunan maupun permukiman warga,” katanya.
Seperti diketahui, sejumlah petani dan warga Desa Penawaran, Kecamatan Punggelan Banjarnegara digegekan dengan munculnya harimau yang sedang ngiring berkeliaran hingga ke areal persawahan warga dalam beberapa hari terakhir.
Munculnya empat harimau yakni 1 indukan bersama tiga anaknya ini membuat resah para petani. Pasalnya, harimau ini sering muncul pada siang hari, untuk itu para petani meminta pihak terkait untuk segera mengambil tindakan agar tidak membahayakan warga.
“Dari informasi warga, harimau itu sering muncul di hutan Jlegong dan Penawaran yang berbatasan dengan Desa Tribuana, Kecepit, dan Sawangan Kecamatan Punggelan,” kata koordinator relawan RAPI Banjarnegara, Tejo Sumarno.
Menurutnya, saat ini beberapa relawan RAPI masih berjaga dan membantu komunikasi dengan warga saat harimau ngiring anak ini muncul. Harimau ini sering muncul dari arah hutan menuju perkebunan warga, hal ini membuat sejumlah petani mulai resah.
“Kami berharap tim dari BKDSA bisa turun dan ikut mengamankan harimau tersebut, sehingga tidak membahayakan bagi warga. Apalagi kemunculan hewan buas ini sudah banyak warga yang melihat,” katanya.