SERAYUNEWS – Publik figur sekaligus politikus, Wanda Hamidah pada Kamis (4/4/2023) menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap pengurus Masjid Istiqlal Jakarta yang kedapatan menyediakan menu buka puasa dari brand-brand yang dikenal mendukung Israel atau Pro-Israel.
Protes ini berawal oleh unggahan akun Instagram @raiyanim yang memperlihatkan distribusi makanan dari McDonald’s, KFC, dan Pizza Hut dalam acara buka bersama di masjid tersebut baru-baru ini.
Dalam unggahannya, Wanda Hamidah mempertanyakan keputusan Masjid Istiqlal yang tampaknya acuh tak acuh terkait seruan boikot dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan dukungan terhadap tindakan zionis Israel ke masyarakat Palestina.
“Mengapa @masjidistiqlal.official menerima dan memberi menu berbuka puasa dari product makanan yang @lppom_mui minta diboikot?” tulis dalam keterangan caption akun pribadinya @wanda_hamidah, serayunews.com mengutip pada Minggu (7/4/2024).
Lantas, apakah jawaban MUI atas protes tersebut? Temukan informasi selengkapnya pada cek fakta di artikel berikut ini.
Selanjutnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, memberikan tanggapan mengenai protes soal pembagian makanan dari brand-brand tersebut saat acara buka puasa di Masjid Istiqlal.
Dalam unggahan akun pribadinya @cholilnafis, Kiai Cholil menegaskan, MUI tidak terlibat dalam penyelenggaraan acara itu. Jadi, ia menyatakan bahwa layangan protes yang tertuju kepada lembaganya merupakan salah alamat.
“Akhir-akhir ini banyak yang salah alamat padahal alamat kami asli bukan palsu. Bahwa buka puasa bersama itu bukan program MUI tapi mungkin hanya acaranya masjid @masjidistiqlal.official,” jelas Kiai Cholil.
Lebih lanjut, Kiai Cholil dalam unggahan itu sekaligus mengklarifikasi bahwa MUI tidak pernah mengadakan maupun berpartisipasi dalam acara buka puasa bersama di Masjid Istiqlal. Terlebih, menerima sumbangan dari brand yang memiliki afiliasi dengan Israel.
“Perlu saya tegaskan bahwa @muipusat tidak mengadakan buka puasa bersama di Istiqlal atau memberi hidangan buka puasa bersama, apalagi menerima sumbangan dari brand yang afiliasi dengan Israel,” tambahnya.
Sementara itu, jawaban MUI ini mendapat respons langsung dari Wanda Hamidah yang mengklarifikasi maksud dari protesnya. Melalui kolom komentar, ia menyatakan bahwa ia tidak pernah menyebut acara tersebut sebagai program MUI.
“Saya tidak pernah bilang ini program MUI. Saya tag MUI sebagai lembaga Nasional yang isinya ulama-ulama dan juga telah mengeluarkan Fatwa Haram bagi produk-produk yang terafiliasi dengan Israel,” ucap Wanda.
Wanda menambahkan, maksud dari protesnya adalah ingin mengadu dan mencari tanggapan MUI mengenai kejadian di Masjid Istiqlal tersebut.
“Saya tag MUI lebih karena ‘ingin mengadu’ apa tanggapan MUI mengenai kejadian di Masjid Istiqlal ini? Mohon maaf larih bathin dari al faqir,” pungkasnya.
Sementara itu, Kiai Cholis kembali menjawab jawaban balik yang Wanda Hamidah tulis. Ia menyebut bahwa adanya kesalahpahaman mengutip di media. Jadi, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada aktris itu.
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan, permasalahan buka puasa di Masjid Istiqlal yang menampilkan brand Pro-Israel, antara Wanda Hamidah dan MUI saling memberikan tanggapannya. Sampai saat ini, kita masih menunggu informasi dari pihak penyelenggara Masjid Istiqlal.***