Cilacap, serayunews.com
Kepala KPP Cilacap Adah Sudarsa mengatakan, pihaknya menangani kejadian tersebut dengan menggelar operasi SAR. Beberapa di antara operasi itu adalah penanganan kecelakaan kapal yang terjadi belum lama ini, lalu nelayan yang terjauh dari kapal akibat tersambar petir, dan kebakaran kapal di perairan Cilacap.
“Sedangkan di Cilacap ini yang lebih dominan yaitu kecelakaan kondisi membahayakan manusia. Misalnya seperti pemancing terseret ombak, wisatawan dari Cilacap. Sementara di luar Cilacap adalah kejadian sedang mandi terhantam ombak,” ujar Kepala KPP Cilacap Adah Sudarsa kepada serayunews.com, Rabu (27/7/2022).
Sedangkan untuk penanganan khusus seperti kejadian kecelakaan lalu lintas, pihaknya juga bergerak. Misalnya, belum lama ini menggelar operasi SAR penyelamatan korban terjepit badan truk akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah Kebumen.
“Untuk banjir kita juga menangani seperti di Kroya dan beberapa wilayah lain. Kalau kecelakaan udara belum menangani dan semoga tidak ada,” ujarnya.
Menurut Adah, dari beberapa kejadian yang SAR tangani, banyak karena faktor manusia. Contohnya nelayan yang nekat melaut di tengah gelombang tinggi sehingga kapal terbalik kena gelombang laut.
“Kita Basarnas selalu berkoordinasi dengan BMKG. Kalau BMKG mengeluarkan peringatan dini kita mengimbau kepada masyarakat, minimal mengurungkan niat untuk mencari ikan, karena ombak di Pantai Selatan ini cukup tinggi hingga enam meter,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya keselamatan tersebut. KPP Cilacap juga rutin mengadakan pelatihan-pelatihan tujuannya untuk membina masyarakat, sehingga mereka bisa menyampaikan pesan kepada orang lain.
“Kemudian kepada pengunjung tempat wisata, agar para orang tua memperhatikan anak-anaknya disarankan agar tidak berenang di laut,” ujarnya.
Tak hanya menangani kejadian di Kabupaten Cilacap saja, KPP Cilacap juga mencakup wilayah kerja hingga enam Kabupaten/kota yaitu, Banyumas, Purbalinga, Kebumen, Purworejo, Brebes dan Cilacap sendiri.
“Jumlah personel terbatas dengan wilayah kerja yang cukup luas. Kita di Cilacap memegang enam kabupaten / kota, dengan personel kita 64 orang, mem-backup enam kabupaten masih kurang dari ideal,” ujarnya.
Sehingga untuk mengisi kekurangan personel, KPP Cilacap mengoptimalkan potensi-potensi SAR di wilayah kerjanya yang diharapkan ke depan menjadi ujung tombak dalam penanganan operasi SAR.
“Dengan alut yang terbatas namun bisa mengondisikan, ada Rib dan Perahu karet masih cukup. Namun untuk mengatasi kejadian yang jauh dari jangkauan di laut lepas samudera mungkin kita belum mempunyai alat, minimal kapal yang besar,” ujarnya.