SERAYUNEWS – Chris Martin, sang vokalis Coldplay akhirnya buka suara terkait aksi penolakan konser Coldplay yang sempat ada di Malaysia.
Chris Martin menanggapi dengan santai dan terbuka terkait aksi penolakan yang dilakukan Malaysia terhadap konser Coldpaly.
Aksi penolakan ini juga rupanya terjadi pula di Indonesia. Adapun oknum yang menolak konser tersebut adalah Persaudaraan Alumni 212 (PA 212).
Di Indonesia, penolakan tersebut didasari dengan alasan Indonesia sebagai negara beragama tidak cocok dengan para member Coldplay yang dinilai atheis.
Selain itu, kampanye LGBTQ yang kerap dilakukan para member Coldplay tidaklah sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia sebagai negara yang beragama.
Kurang lebih, aksi penolakan konser yang juga terjadi di Malaysia didasari dengan alasan yang sama.
Meski begitu, rupanya Chris Martin, sang vokalis Coldplay pun cukup santai dalam menanggapi perihal ini.
“Setiap kali saya bertemu orang Malaysia, saya merasakan cinta dan kehangatan. Semua orang dipersilakan untuk datang ke konser kami. Kami mencintai semua jenis orang, semua agama,” kata Chris Martin dikutip Serayunews.com dari laman NME.
Chris Martin merasa semua orang yang ingin menonton konser bandnya maka berhak dan dipersilakan untuk menonton terlepas dari ras dan agama.
“Semua pemimpin dan para pengikutnya – tidak ada yang dikecualikan. Kami benar-benar ingin Anda datang ke acara kami dan merasa bebas untuk menjadi diri sendiri dan membiarkan semua orang menjadi diri mereka sendiri. Siapa pun yang tidak senang kami datang, kami minta maaf, tapi kami juga mencintaimu,” tambahnya kemudian.
Hingga saat ini, konser Coldplay di Jakarta yang rencananya akan digelar pada 15 November 2023 mendatang masih akan tetap dilaksanakan.
Tiket yang dijual pada 19 Mei 2023 kemarin ludes dalam waktu sekejap. Banyak penggemar yang disebut kalah war dan kehabisan tiket.
***