Cilacap, Serayunews.com-Rencana pembangunan jalan tol Bandung-Cilacap akan segera terealisasi dengan dimulainya pembebasan lahan di Jawa Barat pada 2020.
Pembangunan tahap I yaitu mulai dari Gedebage-Kabupaten Bandung-Garut-Tasikmalaya. Kemudian pengerjaan tahap II meliputi Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran-Cilacap. Pembangunan Tol Bandung – Cilacap akan terbagi dalam dua segmen pengerjaan. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 120 triliun yang akan dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Meskipun demikian, berbeda untuk wilayah Cilacap baru disiapkan trase (rute) pembangunan jalan tol yang dituangkan dalam RTRW Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cilacap Hamzah Syafroedin mengatakan jika jika ada tiga trase yang disiapkan sesuai dengan RTRW Provinsi Jawa Tengah. Tiga trase tersebut sudah masuk revisi RTRW Cilacap yang saat ini menunggu pengesahan.
“Sesuai RTRW Provinsi Jawa Tengah yang sudah mendapat persetujuan menteri, Kita sudah menyiapkan tiga trase, dari Ciamis-Cilacap, Cilacap-Yogyakarta, dan Pejagan-Cilacap,” ujarnya, Senin (30/9).
Untuk sambungan awal dari Provinsi JawaBarat ke Cilacap, diperkirakan ada di Kecamatan Patimuan atau di Kecamatan Kedungreja. Trase akan membentang sepanjang sekitar 100 km sampai ke titik tol Cilacap-Yogyakarta. Sedangkan untuk Cilacap-Pejagan nantinya sepanjang 50 km.
“Kepastiannya menunggu kajian. Kita tidak bisa memastikan, karena bisa tentatif bergeser. Konsepnya (rute) antara Pansela dengan Jalur Lintas Selatan Selatan (JLSS), tapi ini kayaknya turun lagi,” ujarnya.
Hamzah mengatakan jalur masih bisa bergeser, dikarenakan beberapa faktor, seperti untuk mengindari lahan bergerak, atau faktor lainnya. Untuk itu masih diperlukan kajian yang lebih matang lagi.
Panjang jalan tol yang melintas di Cilacap diperkirakan sampai sepanjang 150 km, dari Cimis-Cilacap sepanjang sekitar 100 km, ditambah dengan Pejagan-Cilacap sekitar 50 km. Dengan pembangunan jalan tol ini, diperkirakan akan menggunakan seluas 537 hektar areal sawah.
Terkait denga exit tol, Hamzah mengatakan jika saat ini belum ditentukan titiknya di Cilacap. Selain itu, untuk menentukan titk exit tol juga harus dipertimbangkan terkait dengan luasan lahan. Karena membutuhkan lokasi yang luas sebagai persimpangan.
Sedangkan terkait dengan rencana pembangunan, Hamzah mengatakan sesuai dengan informasi Bina Marga pusat, jika ditargetkan pada tahun 2022 jalan tol sudah mulai menyambung ke Cilacap.
“Berdasarkan informasi pada rapat dengan Bina Marga pusat saat ada Kemenko Kemaritiman, ditarget tahun 2022 atau 2023 sudah nyambung ke Cilacap, dari barat masuk Cilacap,” katanya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cilacap A Ristiyanto mengatakan dengan akan adanya jalan tol di Cilacap diharapkan bisa mendukung kelancaran transportasi di Kawasan Industri di Cilacap, serta mendukung akses transportasi darat menuju dan ke Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap.
“Harapannya bisa mendorong kawasan industri kita, serta dikawasan ekonomi khusus di Cilacap,” ujarnya kemarin.