Cilacap, serayunews.com
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan, meskipun Kabupaten Cilacap surplus beras, namun harga beras di pasaran masih tergolong tinggi . Sebab, ada pengaruh banyak hal, salah satunya perlu mengoptimalkan serapan gabahnya.
Untuk itu, Yunita meminta Perum Bulog mengoptimalkan serapan gabah petani di Kabupaten Cilacap. Dengan demikian petani dapat menikmati hasil penjualan panen dengan harga terbaik dari pemerintah.
“Cilacap sebenarnya surplus. Tetapi harga beras kok mahal, kenapa? Banyak hal yang mempengaruhi. Maka dengan Bulog kita meminta semua hasil panen bisa diserap Bulog melalui Gapoktan maupun mitra Bulog,” ujar Pj Bupati Yunita Dyah Suminar, usai acara panen padi nusatara 1 juta hektar di Kesugihan Cilacap, Kamis (9/3/2023).
Baca juga: [insert page=’temui-hnsi-para-pemilik-kapal-di-cilacap-minta-biaya-tambat-labuh-dikaji-ulang’ display=’link’ inline]
Untuk mengoptimalkan serapan gabah tersebut, Pj Bupati bersama perwakilan Perum Bulog melakukan penanda tanganan nota kesepahaman, serta menyerahkan apresiasi penghargaan petani dan petugas data berprestasi.
“Satu lagi, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) karena sudah tidak boleh menggunakan e-Warong. Mungkin bisa melalui BUMDes supaya bergerak secara efisien dengan pasokan dari Bulog. Standarnya ada, dan petani tidak dirugikan,” terangnya.
Langkah-langkah tersebut dapat memangkas alur distribusi yang kerap dimanfaatkan spekulan untuk meraup keuntungan. Sehingga bukan hanya petani yang mendapatkan harga jual gabah terbaik, tetapi konsumen juga bisa mendapatkan beras dengan harga lebih murah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Susilan mengatakan, lahan pertanian di Kabupaten Cilacap terdiri dari lahan sawah seluas 64.744 hektar atau 30,27 persen. Kemudian lahan bukan sawah seluas 60.084 hektar atau 28,10 persen, serta 89.022 hektar atau 41,63 persen merupakan lahan bukan sawah.
Susilan mengatakan, untuk tahun 2022, luas panen di Kabupaten Cilacap seluas 122.167 hektar, dengan produksi padi sebanyak 761.356 ton GKG (gabah kering giling), dan surplus sebesar 349.438 ton beras.
“Tahun 2023 bulan Januari sampai Februari luas panen seluas 22.246 hektar, sedangkan produksi Januari-Februari 142.600 ton GKG. Dengan target luas panen tahun 2023 selauas 129.820 hektar dan target produksi sebanyak 838.121 ton GKG,” ujar Susilan.
Selain mengoptimalkan bekerjasama dengan Perum Bulog, upaya serapan gabah petani juga bekerjasama dengan pengusaha perberasan dan penggilingan padi, serta mendorong ASN Pemkab Cilacap untuk membeli beras dari petani.
“Dalam mengantisipasi terbatasnya alokasi pupuk bersubsidi, menurutnya, Kementerian Pertanian menggerakkan pengaplikasian elisitor Biosaka pada semua komoditas pertanian,” imbuhnya.