SERAYUNEWS-Grup musik Orkes Melayu (OM) Lorenza mampu mencuri perhatian di kalangan masyarakat yang mengingatkan akan musik dangdut yang santun. Kemunculan grup musik dangdut lawas asal Sukoharjo OM Lorenza ini menjadi idola baru di Banjarnegara.
Tak hanya sekadar alunan musik, para penggemar lagu-lagu dangdut lawas di Banjarnegara ini juga diikuti dengan penampilan para penggemarnya dengan style jadul. Tentu saja dengan musik yang santai dan gembira ini menunjukkan bahwa musik dangdut bisa dinikmati semua kalangan.
Bahkan fenomena kemunculan OM Lorenza dengan khas berkostum jadul ini dinilai dapat mengembalikan marwah musik dangdut yang santun. Ada esensi musik dangdut yang penuh dengan kesantunan.
Di Indonesia, musik dangdut sendiri muncul pada tahun 1970an, dimana lagu ‘Boneka India’ merupakan lagu dengan musik campuran antara melayu, irama pasir, dan dang-ding-dut. Saat itulah tercetus ‘Dangdut’ sebagai sebuah nama untuk menyebutkan musik Melayu.
Musik ini pun terus berkembang, termasuk dangdut sendiri yang mengalami sejumlah penyesuaian. Perkembangan musik dangdut semakin beragam hingga muncul dangdut tarling (gitar suling) di daerah Pantura, dangdut koplo di Jawa Timur, hingga congdut (keroncong dangdut).
Saat ini yang tengah populer ialah dangdut koplo. Banyak musisi yang muncul dengan karya-karya yang diterima masyarakat luas. Di tengah merebaknya aneka musik dangdut seperti yang terjadi saat ini, muncul satu orkes musik asal Sukoharjo yang mengingatkan kembali musik dangdut era lawas.
OM Lorenza membawakan lagu dangdut era 1970-1980-an. Tidak ada musik dengan hentakan keras pada lagu-lagu yang dibawakan Om Lorenza, tidak ada penyanyi dengan pakaian seksi, aransemen lagu dibawakan original.
Aksi panggung dari OM Lorenza di Alun-alun Banjarnegara, Minggu (8/8/2025) malam itu menjadi bukti bahwa dangdut lawas masih memiliki penggemar fanatik, tidak hanya sekadar berjoget dan berdendang, mereka juga hadir lengkap dengan dandanan era jadul.
Tentu saja hadirnya OM Lorenza menjadi idola baru bagi masyarakat Banjarnegara yang selama ini hanya menikmati lagu-lagu OM Lorenza melalui dunia maya, kini mereka dapat langsung melihat langsung, berjoget, dan berdendang bersama.
“Saya suka lagu dangut lawas sudah lama, bahkan sering mengikuti konser OM Lorenza ke luar kota, kebetulan ini di Banjarnegara, kota di mana saya tinggal, pasti saya tidak mau kehilangan kesempatan ini,” kata warga Kecamatan Madukara Banjarnegara Sudira.
Menurutnya, dia menjadi penggemar dangdut lawas sudah sangat lama, kemunculan OM Lorenza ini mengingatkan dirinya pada masa muda. Bapak tiga anak ini juga menilai kalau musik dangdut jadul memiliki frekuensi ketukan yang lebih stabil, melodinya lebih terstruktur rapi, dan lirik yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dipahami, dangdut lawas juga bisa menjadi sesuatu yang menyegarkan di tengah popularitas musik koplo.
“Ini menurut pendapat saya, dangdut lawas ini lebih nyaman didengarkan untuk kalangan orang tertentu yang selama ini terdistorsi dangdut koplo. Selama ini banyak orang yang kadang-kadang mereka tidak menikmati liriknya, tapi lebih menikmati musiknya. Kalau dangdut lawas tidak, mereka sepenuhnya menikmati bagaimana lirik itu disampaikan, dan tidak menyampingkan sisi musikalitasnya,” katanya.
Melihat hal tersebut, maka dirinya tidak heran jika OM Lorenza yang membawakan lagu-lagu dangdut lawas ini langsung diterima masyarakat, bahkan saat ini sudah terbentuk fans OM Lorenza dengan ciri khas busana jadul. Mereka seolah-olah ikut mengampanyekan kembali esensi awal musik dangdut yang santun dan enak dinikmati.