SERAYUNEWS – Gaya hidup sehat saat ini semakin populer di kalangan masyarakat.
Clean eating dan diet ketat adalah dua gagasan yang sering dibandingkan untuk meningkatkan kesehatan dan mengontrol berat badan.
Keduanya menggunakan metode yang berbeda. Mana kira-kira yang lebih baik bagi segi kesehatan? Yuk, simak.
Clean eating merupakan pola makan bersih yang menekankan pada konsumsi makanan alami, minim proses, dan kaya nutrisi dengan menghindari makanan olahan, pemanis buatan, serta bahan tambahan kimia.
Prinsip utama pola clean eating adalah menghindari makanan olahan, pemanis buatan, dan bahan tambahan kimia.
Pola makan ini juga mendorong konsumsi protein tanpa lemak, lemak sehat, dan biji-bijian utuh.
Diet ketat biasanya berarti pola makan yang sangat membatasi jumlah kalori, makronutrien, atau jenis makanan tertentu.
Contohnya adalah diet rendah karbohidrat, diet rendah lemak, atau diet ekstrem seperti diet air atau diet sangat rendah kalori.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara clean eating dan diet ketat.
– Clean Eating: Tidak terlalu memperhatikan jumlah kalori, makan makanan alami dan bergizi.
– Diet Ketat: Ketat mengontrol jenis makanan atau jumlah kalori.
– Clean Eating: Lebih konsisten dan lebih mudah untuk diikuti.
– Diet Ketat: Sulit untuk diikuti untuk waktu yang lama.
– Clean Eating: Rendah karena menjaga keseimbangan nutrisi.
– Diet Ketat: Tinggi, karena dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi.
– Clean Eating: Meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
– Diet Ketat: Fokus utama biasanya pada penurunan berat badan yang cepat.
– Clean Eating: Lebih fleksibel dan tidak mengganggu pikiran.
– Diet Ketat: Mungkin menyebabkan stres dan masalah makan.
Melihat dari manfaat dan efeknya masing-masing, pola clean eating lebih dianjurkan daripada melakukan diet ketat oleh para ahli gizi.
Pola makan ini dinilai lebih sehat dalam jangka panjang tanpa membahayakan kesehatan Anda.
Selain itu, pola makan clean eating lebih fleksibel dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan seseorang.
Diet yang ketat di sisi lain cenderung sulit untuk diikuti dalam jangka panjang. Meskipun dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat, efek bisa berbahaya jika tidak dengan arahan dokter.***