SERAYUNEWS – Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, pendekatan deep learning menjadi salah satu metode yang paling direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Pendekatan ini mendorong siswa untuk tidak sekadar menghafal, tetapi benar-benar memahami, menganalisis, dan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata.
Namun, menurut Zaka H. R. (2025) dalam bukunya Pendekatan Pembelajaran Deep Learning di Sekolah Dasar, masih banyak guru yang belum memahami cara menyusun strategi deep learning secara tepat.
Kondisi ini menyebabkan banyak pendidik kesulitan saat harus merancang modul ajar berbasis pendekatan tersebut.
Agar penerapannya tidak keliru, artikel ini akan mengulas struktur modul ajar deep learning beserta contoh konkretnya yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran di kelas.
Modul ajar adalah dokumen yang berisi rencana pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, dirancang untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
Modul ini mencakup materi, metode, penilaian, dan referensi yang relevan agar proses belajar lebih terarah dan bermakna.
Menurut Dr. Sumardi, M.Hum. (2024) dalam bukunya Keterampilan Dasar Mengajar Dengan Paradigma Baru, modul ajar tidak hanya membantu guru dalam mengelola proses belajar, tetapi juga menjadi alat refleksi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
Pada konteks deep learning, modul ajar berperan besar dalam merancang pembelajaran yang mendalam, yakni pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep, analisis, refleksi, dan aplikasi dalam kehidupan nyata.
Modul ajar dengan pendekatan deep learning biasanya memiliki ciri sebagai berikut:
Dalam praktiknya, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang memandu siswa dalam menemukan makna dari setiap pembelajaran.
Mengacu pada panduan dari Prof. Dr. H. Elfrianto Nst, S.Pd., dkk (2024) dalam buku Manajemen Kinerja Guru Dalam Konteks Kurikulum Merdeka, berikut adalah komponen utama dalam modul ajar deep learning:
Selain itu, penting untuk mencantumkan pemanfaatan media digital dan platform diskusi daring agar siswa dapat terlibat secara aktif, bahkan di luar kelas.
Tema: Manfaat Air dalam Kehidupan
Penyusun: Idris Apandi, Praktisi Pendidikan
1. Materi:
2. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
3. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran:
4. Penilaian:
5. Referensi Tambahan:
Modul ajar deep learning bukan hanya alat bantu, melainkan kerangka kerja yang membantu guru menciptakan pembelajaran bermakna dan kontekstual.
Melalui modul ini, siswa tidak sekadar belajar demi ujian, tetapi untuk memahami dunia di sekitarnya.
Maka dari itu, penyusunan modul harus dilakukan secara terencana, fleksibel, dan berorientasi pada proses.
Bagi Anda yang ingin memulai menyusun modul ajar deep learning, cobalah mulai dari topik yang dekat dengan keseharian siswa, lalu kembangkan dengan pertanyaan terbuka, diskusi, dan aktivitas eksploratif.
***