Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Perhubungan Cilacap Tulus Wibowo mengatakan, bahwa pengawasan pelaku perjalanan akan diperketat dengan meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatmen) di sejumlah titik keramaian seperti terminal. Sedangkan untuk pengetatan maupun penyekatan di perbatasan, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut.
“Untuk perbatasan belum ada perintah penyekatan, kemarin untuk mudik saja tidak ada penyekatan, hanya ada pengawasan diperketat. Kita belum ada perintah lebih lanjut untuk pengetatan di perbatasan, hanya masih menggunakan aturan yang kemarin dikeluarkan oleh Mendagri bagi para pelaku perjalanan,” ujar Tulus saat dikonfirmasi, Selasa (25/01/2022).
Sementara itu, untuk pengawasan nantinya ditingkatkan pada pelaku perjalanan seperti di terminal pemberangakatan. Selain pengawasan terhadap protokol kesehatan, juga akan dilakukan sampling antigen.
“Tapi teknisnya mau dirapatkan, nanti kalau sudah ada hasilnya baru menjalankan instruksinya,” ujarnya.
Selain jalur darat, untuk pelaku perjalanan jalur udara dan laut juga ikut diawasi. Untuk itu pihaknya juga meningkatkan komunikasi dan kordinasi yang memiliki kewenangan menanganinya, seperti dari Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“Untuk pengawasan jalur laut dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), kalau di kita kan kapalnya bukan penumpang, tapi angkutan barang, crew kapal turun pasti dicek dirapid antigen,” ujarnya.
Selain itu, karena sektor pariwisata sudah mulai menggeliat, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan kepada pelaku perjalanan wisata, agar penerapan protokol kesehatan betul diterapkan serta dilakukan sampling antigen.
“Imbauan bagi para pelaku perjalanan diimbau agar menerapkan prokes ketat, dan bagi mereka yang sedang sakit diimbau untuk tidak bepergian, karena virus Omicron penyebarannya sangat kuat,” ujarnya.
Berdasarakan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, hingga tanggal 25 Januari 2022 tercatat ada 9 kasus positif aktif dari jumlah 29.645 kasus, dengan rincian 27.776 sembuh dan 1.860 meninggal dunia. Sedangkan target 3 juta vaksin, dosis pertama baru tercapai 1,3 juta, dosis kedua 1 juta dan dosis ketiga 14 ribu.