SERAYUNEWS – FOMO atau Fear of Missing Out merupakan gejala sosial yang muncul ketika seseorang memiliki perasaan takut ketinggalan.
Sebagai contoh, FOMO terjadi ketika kamu ingin ikut-ikutan melakukan apa yang orang lain lakukan, biar tidak merasa “tertinggal.”
Selain itu, keinginan kamu untuk membeli barang-barang yang sedang tren juga termasuk sikap FOMO. Nah, kali ini redaksi akan membahas tentang dampak dari sikap FOMO. Simak ya!
FOMO tidak selalu negatif, tapi memang cenderung membawa dampak negatif jika tidak dikontrol dengan baik.
Di satu sisi, FOMO bisa jadi motivasi buat kamu lebih aktif, eksplorasi hal-hal baru, atau terlibat dalam kegiatan seru yang sebelumnya mungkin tidak kepikiran.
Misalnya, kamu jadi ikut-ikutan tren jogging yang ternyata membuat kamu semakin sehat atau jadi lebih semangat bertemu orang baru karena melihat teman-teman kamu bersenang-senang.
Namun, di sisi lain, jika FOMO dibiarkan, bisa membawa dampak negatif yang justru merugikan kamu.
Dampaknya bisa ke kesehatan mental, hubungan sosial, dan bahkan finansialmu. Jadi, FOMO bisa positif atau negatif, tergantung bagaimana kamu mengelolanya.
Dampak negatif dari FOMO yang pasti terjadi adalah membuatmu merasa stres. Sebab sikap FOMO akan membuat rasa khawatir ketika melewatkan pengalaman yang orang lain alami.
Padahal, hal tersebut bukan sesuatu yang harus diikuti atau ditiru. Kalaupun tidak melakukan hal seperti yang banyak orang lain lakukan, itu tidak akan membuat kamu rugi kok.
Hidup sudah cukup rumit, jangan ditambah beban mental hanya karena hal sepele, ya kan?
FOMO membuat kamu merasa tidak pernah cukup. Kamu merasa harus selalu update, selalu ikut acara seru, dan takut sekali ketinggalan informasi.
Lama-kelamaan, ini bisa membuat kamu overthinking, cemas berlebihan, bahkan sampai depresi.
Media sosial yang seharusnya membuat kamu bahagia, malah jadi sumber kecemasan. Ironis, kan?
Ini yang sering tidak disadari, FOMO bisa bikin kantong bolong. Kamu lihat teman membeli gadget baru, langsung kepengen juga.
Lihat mereka jalan-jalan ke Bali, langsung booking tiket, padahal budget pas-pasan. Akhirnya, kamu menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu perlu, hanya demi mengikuti tren atau agar tidak ketinggalan.
Karena kamu terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang mungkin kamu lewatkan, kamu jadi tidak fokus pada apa yang penting dalam hidupmu sendiri.
Misalnya, tugas kuliah atau pekerjaan jadi terbengkalai karena kamu lebih memilih ikut acara yang sebenarnya tidak ada faedahnya buat kamu.
Padahal, fokus pada hal-hal yang penting akan jauh lebih berguna untuk masa depanmu. Itu artinya, FOMO juga membuat kamu jadi kurang produktif.
Biar hidupmu tidak dikuasai FOMO, coba deh ambil jeda dari media sosial. Nggak harus lama-lama, cukup sehari atau dua hari untuk mereset pikiran.
Selain itu, belajar untuk lebih menghargai momen yang ada di depan kamu. Ingat, tidak semua hal perlu kamu ikuti.
Fokus pada diri sendiri, dan jangan biarkan perasaan ketinggalan membuat kamu kehilangan kendali atas hidupmu.
Hidup itu bukan tentang siapa yang paling update, tapi siapa yang paling bisa menikmatinya. So, happy aja!***