Cilacap, serayunews.com
Hal itu seperti pernyataan Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman. Ia mengatakan bahwa, Bupati belum mengambil kebijakan soal dukungan block seat penerbangan Bandara JBS Purbalingga. Pemkab Cilacap baru akan mengkaji terkait arahan Menteri tersebut.
“Yang kita sayangkan, Pak Bupati tidak jadi diundang ke Purbalingga. Yang tiga itu (block seat) nanti kita akan diskusikan terkait regulasi dan kemampuan anggaran,” ujar Syamsul kepada serayunews.com, Jumat (7/10/2022).
Kendati demikian, Pemkab Cilacap tetap mendukung dalam turut serta menyosialisasikannya kepada masyarakat. Menyosialisasikan terkait pembukaan kembali rute penerbangan dari Bandara JBS Purbalingga tersebut.
“Saat ini membantu menyosialisasikan yang saat ini mau terbang ke Jakarta atau nanti rutenya di mana bisa memanfaatkan Bandara JBS. Yang namanya subsidi kan harus ada payung hukumnya, regulasinya, dan harus kami lihat secara ekonomisnya, terutama berbicara tentang kemampuan anggaran dan regulasi,” ujarnya.
Selain itu, Wabup juga menegaskan bahwa Pemkab Cilacap juga sedang berupaya memperjuangkan pengoperasian kembali penerbangan komersial di Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
“Kami juga mengupayakan block seat ada di perusahaan yang di Cilacap, untuk mengoptimalkan Bandara Tunggul Wulung. Kita punya kebanggaan yang akan kita optimalkan,” tutupnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi saat kunjungan ke Purbalingga pekan lalu mengarahkan kuota block seat sejumlah 53 kursi atau 76 persen tingkat isian pesawat.
Degan Rincian untuk masing-masing kabupaten yaitu Purbalingga 20 seat, Banyumas 10 seat, Banjarnegara 10 seat, Wonosobo 5 seat, Pemalang 5 seat, dan Cilacap 3 seat dan Kebumen.