SERAYUNEWS– Harga komoditas beras di pasaran di sejumlah daerah di Indonesia, saat ini cenderung mengalami kenaikan. Salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan itu adalah adanya fenomena super El Nino yang terjadi di tujuh provinsi. Kondisi itu mengakibatkan pasokan beras dari petani berkurang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Merdeka, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menemui harga beras tergolong tinggi. Namun demikian harga sejumlah kebutuhan pokok lain di pasar tersebut terkendali dengan baik, bahkan ada yang harganya turun.
Seperti halnya komoditas cabai, bawang putih, dan bawang merah. Namun, untuk harga komoditas beras masih tergolong tinggi. Akan tetapi, Presiden Jokowi menyebut, saat ini beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog telah mulai disalurkan ke pasar. Pihaknya berharap, harga segera normal kembali.
“Kita tahu bahwa kenaikannya di antaranya karena fenomena super El Nino yang terjadi di tujuh provinsi dan mengakibatkan pasokan dari petani berkurang. Untuk mengatasinya, saat ini pemerintah menambah cadangan melalui impor,” tulis Presiden Jokowi di akun instagramnya dikutip Jumat (22/9/2023).
Kepala Negara menuturkan agar kenaikan harga tak berlangsung lama, saat ini pemerintah tengah menambah cadangan melalui impor. “Ya kita memperbesar cadangan strategis lewat impor, karena untuk menutup kekurangan produksi yang ada,” imbuhnya saat kunjungan kerjanya.
Salah satu pedagang di Pasar Merdeka, Niko menyebutkan, bahwa saat ini beras premium di pasaran memang mengalami kenaikan. Akan tetapi, karena adanya bantuan beras SPHP dari Perum Bulog, pihaknya menilai hal tersebut cukup membantu untuk menurunkan harga.
Dia berharap agar ke depannya harga bisa turun dan kembali normal. “Semoga bisa turun kembali, normal kembali,” harap Niko.