SERAYUNEWS– Ratusan warga rela antre berdesakan, demi mendapatkan beras murah di Alun-alun Cilacap, Jumat (8/3/2024). Gerakan Pangan Murah Pemkab Cilacap ini, menyediakan 6 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) seharga Rp10.400/Kg. Gerakan ini, untuk menyetabilkan harga pangan menjelang Ramadan.
Setiap warga dapat membeli sekantong beras murah SPHP seharga Rp52.000 isi 5 Kg atau Rp10.400/Kg. Sedangkan untuk jenis beras lain, tidak ada pembatasan pembeliannya.
“Iya ini sangat membantu meski harus antre, semoga bisa rutin. Karena harga kebutuhan pokok seperti beras masih tinggi, kalau di sini lebih murah dari harga pasaran. Bisa selisih Rp5000 lebih, kalau di pasar saat ini mulai Rp15.500 sampai Rp17.000,” ujar warga Cilacap, Nur Hasanah.
Adapun gerakan pangan murah di Kabupaten Cilacap ini, melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari Bulog, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Peternak dan sejumlah stakeholder.
Gerakan pagan murah kali ini, panitia menyediakan 6 ton beras SPHP, sedangkan beras medium dari BUMP sekitar 2 ton dengan harga yang lebih tinggi yaitu RP14.000/Kg.
Selain itu, Bulog juga menyediakan beras premium Rp80.000 per 5 Kilogram dan beras pandan wangi Rp84.000 per 5 Kilogram.
Selain beras, sejumlah komoditas bahan pokok lain yang di jual murah yakni telur ayam dengan harga Rp29.000/Kg. Kemudian minyak goreng Rp14.500/Liter, gula pasir Rp17.000/Kg dan sejumlah sayur mayur. Bahkan BI juga menyediakan tebus murah minyak goreng, seharga Rp10.000/Liter melalui Apliaksi QRIS.
Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Sujito mengatakan, bahwa gerakan pangan murah akan terus digelar hingga menjelang Lebaran. Harganya jauh lebih murah dari harga pasaran. Gerakan pangan murah, untuk menekan kenaikan harga menjelang Ramadan.
“Kegiatan seperti ini akan kita gelar kembali pada 15 Maret, nanti di support lagi oleh BI dan bulog, kemudian tanggal 2 April dan menjelang Idulfitri, nanti sampai ketingkat kecamatan,” ujar Sujito.
Pihaknya juga memprediksikan, bahwa harga beras akan berangsur menurun seiring dengan mulai masuknya musim panen raya di wilayah Cilacap.
“Prediksinya harga akan turun, karena Cilacap sudah mulai panen raya, jadi di wilayah timur seperti Maos, Sampang sudah panen raya, sehingga dengan kondisi tersebut dapat mempengaruhi harga beras yang akan turun,” tutupnya.