SERAYUNEWS— Setelah mendapatkan peran menghidupkan tokoh Kartini dan Dasiyah atau Jeng Yah dalam serial Gadis Kretek, aktris Dian Sastrowardoyo kembali mendapatkan peran perempuan kuat dalam Ratu Adil.
Ratu Adil merupakan original series dari aplikasi streaming Vidio yang dirilis pada 29 Februari 2024 dengan mengusung genre action crime drama yang penuh dengan plot menegangkan dan karakter yang kompleks.
Dia berperan sebagai Lasja, perempuan ibu rumah tangga biasa yang berubah drastis menjadi perempuan kuat demi menjaga keluarganya. Lasja harus berhadapan dengan komplotan Mafia 9 Naga yang menjalankan bisnis haram dari judi online hingga narkoba.
Dian merasa bingung kenapa selalu mendapatkan peran perempuan kuat.
“Saya juga sebenarnya mau bertanya ke semesta apakah ini kode? Saya enggak ngerti,” ujar Dian di Jakarta (22/2/2024).
Memang karya-karya terakhirnya selalu membawa isu pemberdayaan perempuan. Peran yang tidak mudah karena tokoh utamanya adalah perempuan yang memiliki kekuatan yang dapat memberikan dampak positif bagi perempuan lainnya.
“Apakah ini sebuah sindiran keras dari semesta kepada diri saya yang dalam kehidupan nyata masih perlu bertanya-tanya dan membuktikan pada diri saya apakah women empowerment itu bisa diwujudkan? Mungkin,” lanjutnya.
Kode semesta buat Dian sebetulnya sudah terjadi dalam dunia nyatanya. Jelang Pilpres kemarin dia sempat mendapat tawaran menjadi Ketua Tim Sukses Paslon 01 Anies-Muhaimin. Namun, aktris yang beken namanya berkat film Ada Apa dengan Cinta tersebut menolaknya.
Penolakan Dian Sastro tersebut manajernya, Wisnu Darmawan, ungkapkan. Menurut Wisnu Dian Sastro ingin berkonsentrasi ke karier seniman serta akademisi.
“Dian Sastro sama sekali tak tertarik terjun ke ranah politik,” kata Wisnu Darmawan
Bukan tanpa alasan tawaran masuk dunia politik orang sebut sebagai kode semesta. Nama belakang Sastrowardoyo adalah nama Kakeknya, Prof Mr Soenario Sastrowardoyo. Pencetus Sumpah Pemuda dan pernah menjadi Menteri Menteri Luar Negeri semasa kabinet Ali Sastroamidjojo pada 30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955.
Soenario dikenal sebagai tokoh yang hidup sederhana. Ketika pensiun, dia mengajar di beberapa perguruan tinggi. Soenario tidak punya mobil sendiri. Bahkan, dia harus pergi ke kampus naik bus kota atau bajaj dari rumahnya di Jalan Raden Saleh, Jakarta.
Soenario juga sempat membuat heboh pejabat Departemen Luar Negeri. Dia pernah naik sepeda untuk menuju ke Gedung Departemen Luar Negeri di Pejambon, Jakarta.
Dalam trah keluarganya juga terdapat sastrawan besar Subagio Sastrowrdoyo. Puisi terkenalnya, Dan Kematian pun Semakin Akrab memperoleh hadiah dari majalah Horison.
Tawaran terjun ke dunia politik bisa jadi merupakan kode semesta mengikuti jejak sang kakek. Terlebih Dian memiliki kecerdasan akademis. Hal ini diakui oleh Rocky Gerung, dosen pembing skripsinya.
“Dian itu pintar, kalau orangnya pintar lihat saja pintarnya, jangan ditambah-tambah dengan variabel keartisan, cantik, segala macem, itu enggak ada urusannya,” ucap Rocky dilansir dari YouTube Msub0702 yang tayang pada 2020 lalu.
Terakhir, kode semesta jadi perempuan kuat telah muncul, tinggal butuh keinginan kuat. Seperti kata Sukarno, “Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.” *** (O Gozali).