Banyumas, serayunews.com
Saat menyambut kedatangan warganya, Kades Cilongok, Waluyo yang menemui aksi massa meminta agar massa tetap tenang dalam berunjuk rasa.
“Kita manusia biasa, saya juga punya kesalahan, kelemahan. Moggoh, kalau mau pada demo yang tertib,” ujar dia.
Meski diminta untuk mundur, Waluyo tetap bersikukuh bahwa dirinya merupakan kades yang dipilih secara konstitusi. Sehingga, jika masyarakat menginginkan dirinya mundur untuk mengajukannya secara konstitusi. Jika nanti Surat Keputusan Bupati menyatakan dirinya harus mundur, Ia pun dengan lapang dada menerimanya.
“Kalaupun hari ini SK Bupati turun, saya legowo,” kata dia.
Namun, di hadapan masyarakat Ia mengaku masih ingin menjabat sebagai Kades Cilongok sampai selesai masa jabatannya. Namun, masyarakat yang medengar penyataan tersebut merasa tidak puas dan meminta Kades Cilongok tersebut untuk mundur dari jabatannya.
“Silakan ajukan ke bupati Banyumas, monggoh,” ujarnya.
Setelah medengar pernyataan Waluyo, warga kemudian mendesak masuk ke Balai Desa Cilongok untuk melakukan penyegelan ruang kerja kades. Namun, oleh aparat aksi tersebut dicegah, sehingga mereka mengikuti anjuran untuk membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB. Warga diminta mengajukan laporan secara administratif ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, agar kades tersebut bisa dicopot dari jabatannya.
Sementara itu salah satu orator aksi, Nur Hidayat menjelaskan, bahwa beberapa perangkat desa sudah menyerahkan berbagai macam hal pengunduran diri sebagai bentuk desakan agar kades tersebut mundur dari jabatannya.
“Kita memasrahkan ke pak camat, berbagai stempel dari RT, RW dan lembaga Desa Cilongok, sudah diserahkan sebagai bentuk pengunduran diri. Dari dulu kita diam, tapi lama-lama getet,” kata dia.
Camat Cilongok, Roni Hidayat menjelaskan, bahwa persoalan tersebut sempat dilakukan mediasi. Pemerintah kecamatab telah mengarahkan agar masyarakat mengadu secara resmi, untuk desakan mundurnya Kades Cinglok.
“Kita fasilitasi semua kegiatan yang ada di wilayah. Kalau soal perangkat desa, kita sudah kumpulkan, mereka menyatakan akan off selama satu minggu. Tetapi pelayanan terhadap masyarakat, tetap dilayani meski mereka WFH,” ujarnya.
Ketika sejumlah awak media mencoba mewawancarai Kades Cilongok, Waluyo, terlihat bergegas meninggalkan balai desa dan tidak dapat ditemui awak media.