SERAYUNEWS-Diduga karena mengalami keracunan, ratusan santri dari Pondok Pesantren di Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara mengalami pusing, mual hingga muntah. Ratusan santri ini langsung mendapatkan penanganan dari Puskesmas.
Diperoleh informasi, kejadian tersebut bermula pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 19.30, sejumlah santri dari Pondok Pesantren Modern di Desa Pingit, Kecamatan Rakit mendatangi Puskesmas 1 Rakit. Sebagian besar mereka mengalami demam, pusing, mual, nyeri perut, hingga muntah.
Awalnya, hanya 34 anak yang mengalami gejala seperti keracunan. Jumlah tersebut terus bertambah hingga jumlah pasien mencapai 146 anak yang mendapatkan perawatan mulai dari Puskesmas 1 Rakit, Puskesmas Mandiraja, Puskesmas Wanadadi, hingga RSUD Banjarnegara.
Adanya dugaan keracunan yang dialami para santri ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Latifa Hesti Purwaningtyas. Melalui rilis resminya Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara menyebutkan hingga saat ini semua santri yang diduga mengalami keracunan sudah ditangani dengan baik.
“Sampai dengan hari Selasa ini, total ada 146 kasus dengan rincian 34 anak mendapatkan perawatan dengan pemberian cairan infus, dan yang menjalani rawat jalan 112 anak,” katanya.
Menurutnya, dari kejadian ini, dinas kesehatan sudah melakukan visitasi oleh dokter, termasuk dengan memberikan cairan infus serta pemberian obat dan melakukan pengawasan. Tidak hanya itu, tim dari dinas kesehatan juga sudah melakukan investigasi terkait makanan dan minuman yang terakhir di konsumsi oleh para santri tersebut.
Tidak hanya itu, tim kesehatan juga melakukan pemeriksaan pada santri lain yang tidak mengalami gejala, termasuk pengambilan sampel air minum untuk dilakukan pemeriksaan pada Labkesdsa Banjarnegara serta sampel makanan untuk dikirim ke Labkesda Jateng.
Meski begitu, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat maupun wali santri untuk tidak cemas, sebab situasi dan kondisi para santri yang diduga keracunan sudah terkendali. Namun apabila ada santri yang kembali mengalami gejala serupa, segera untuk dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Saat ini kami juga membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) di Puskesmas 1 Rakit, sebagai posko induk untuk pengawasan dan koordinasi. Kami juga selalu berkoordinasi dengan pihak pondok, dan alhamdulillah mereka kooperatif, sehingga proses investigasi bisa berjalan dengan cepat dan lancar, kita tinggal menunggu hasil labkes,” katanya.