SERAYUNEWS – Baru-baru ini beredar kabar, sejumlah petani di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas menjadi korban penipuan pupuk NPK palsu.
Kabarnya, ada beberapa petani yang mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah. Mereka membeli beberapa karung pupuk yang ternyata palsu, karena terbuat dari tanah berpewarna.
Atas peristiwa tersebut, Dinas Pertanian Banyumas mengimbau para petani lebih berhati-hati dalam membeli pupuk.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Pertanian, Imam Pamungkas menyampaikan, sebaiknya petani membeli pupuk melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL) yang ada di desa masing-masing.
“Setiap desa kita ada KPL, itu meyediakan pupuk subsidi hingga pupuk non subsidi,” kata , Rabu (29/11/2023).
Imam mengakui, dinas mendapat kabar terkait peredaran pupuk palsu di wilayah Kecamatan Tambak. Namun, hingga saat ini belum ada petani yang melaporkannya ke dinas.
“Pupuk di KPL itu, pupuk resmi. Jangan sampai membeli di luar karena tergiur harga murah, tapi ternyata palsu,” ujarnya.
Tahun 2023 ini, lewat Kementerian Pertanian ada pupuk bersubsidi yang bisa petani beli dengan kartu tani.
Pemkab Banyumas mengajukan subsidi pupuk NPK, untuk satu hektarnya sekitar 150 kg. Tapi karena keterbatasan anggaran, sehingga hanya dapat alokasi 93 kg pupuk NPK bersubsidi setiap musim tanam.
“Untuk pupuk urea kita usulkan 140 kg per hektarnya, tapi yang turun hanya 127 kg untuk setiap musim tanam,” kata dia.
Kabar terkait peredaran pupuk palsu di wilayah Banyumas, sudah dalam pengawasan Polresta Banyumas. Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan mengaku, pihaknya segera melakukan penyelidikan terkait peredaran persoalan tersebut.