SERAYUNEWS-Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap memperkirakan puncak musim panen raya di Cilacap terjadi pada mulai bulan Maret 2025 ini. Menghadapi musik panen besar ini, petani tidak perlu khawatir, karena dipastikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GPK) di tingkat petani Rp 6.500 per kilogram.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Cilacap, Budi Kuspriyatno, menyampaikan bahwa kualitas gabah hasil panen di Cilacap tetap terjaga dengan produktivitas padi yang masih tinggi, mencapai 6,4 ton gabah kering panen (GKP) per hektare. “Kami sangat optimis dengan hasil panen kali ini, bahkan untuk Jawa Tengah, kita termasuk yang surplus,” ujar Budi, Senin (3/3/2025).
Untuk mendukung kelancaran panen, Dispertan Cilacap juga menggandeng Pusat Sistem Penyuluhan Pertanian (PSP) guna memastikan sarana dan prasarana yang memadai. Budi juga mengimbau para petani untuk segera menanam padi kembali setelah panen agar dapat mempercepat Indeks Pertanaman (IP) yang saat ini rata-rata baru mencapai angka 1,9.
“Kalau sudah panen ya disegerakan tanam lagi untuk mengejar indeks pertanaman (IP) kita. Kebetulan IP kita rata-rata baru 1,9. Padahal mestinya 2 atau 3 saja, kita sudah produksi terbesar,” lanjut Budi
Tak hanya fokus pada hasil panen, Dinas Pertanian juga berupaya mengatasi kendala lahan yang memiliki salinitas tinggi di pesisir. Wilayah-wilayah tersebut sebelumnya kurang produktif, namun kini tengah diupayakan agar menjadi lahan yang lebih subur.
Sementara itu, terkait harga gabah, Budi menegaskan bahwa pemerintah sudah menetapkan harga HPP gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan menjamin harga tersebut tidak akan turun. Bahkan, jika harga pasar gabah di bawah angka tersebut, Bulog siap menampung gabah dengan harga yang telah ditetapkan.
“Jadi para petani tidak perlu khawatir lagi, jika harga gabah turun di bawah Rp6.500 per kilogram, Bulog akan membeli gabah mereka dengan harga yang telah dijamin,” tambahnya.
Dengan adanya jaminan harga dari pemerintah ini, diharapkan petani dapat lebih tenang dalam mengelola hasil panen mereka. Selain itu, program percepatan tanam kembali juga diharapkan mampu meningkatkan produksi padi, sehingga sektor pertanian di Cilacap terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk perekonomian daerah.