SERAYUNEWS – Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, mendapatkan jatah vaksin untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 1.300 dosis. Jumlah itu sangat kurang jika untuk mencukupi kebutuhan ternak yang ada.
Setidaknya, untuk bisa memenuhi kebutuhan hewan ternak di Banyumas, butuh 16.000 dosis. Maka dari itu, petugas menerapkan sistem skala prioritas untuk memanfaatkan dosis yang ada.
“Sampai Januari ini, ada kuota 1.900, kalau untuk memenuhi semua sekitar 16.000 dosis,” katanya, Kamis (23/01/2025).
Selama Januari ini, dalam memanfaatkan vaksin petugas menggunakan skala prioritas. Jadi petugas pilih hewan-hewan yang memang sangat membutuhkan.
Selain itu juga prioritas untuk hewan di wilayah rawan terjadi penyebaran virus di antaranya adalah pasar hewan, lalu lintas hewan, dan kandang-kandang komunal.
“Karena terbatas, kita pake skala prioritas. Seperti di kandang kandang penampungan, kandang peternak yang model komunal. Karena jika dalam satu kandang terdapat sapi yang kena, maka bisa potensi kena semua. Lalu hewan yang datang dari luar daerah, yang masuk ke kandang penampungan,” katanya.
Bantuan vaksin akan ada lagi pada bulan Januari, Banyumas akan mendapatkan bantuan vaksin 2.200 dosis.
“Bertahap, nanti Februari kita dapat lagi sekitar 2.200 dosis,” kata dia.
Berdasarkan catatan dinas, Banyumas saat ini sudah ada 155 ekor kasus PMK pada hewan ternak. Laporan petugas terkait kejadian PMK ada di Desa Karanglewas Kidul. Kemudian di ikuti oleh beberapa kecamatan lainnya.
“Sudah penanganan, rata-rata sembuh. Ada yang mati 1, dan 2 ekor terpaksa potong paksa sebelum mati,” katanya.
Dinas telah melakukan langkah-langkah penanganan dengan pengawasan terhadap lalu lintas ternak khususnya di Pasar Hewan (Pasar Hewan Sokaraja dan Ajibarang).
Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak-ternak yang masuk ke wilayah Kabupaten Banyumas.
Kemudian juga melakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan terhadap ternak-ternak rentan PMK (Sapi, Kerbau, Kambing dan Domba) di tingkat peternak termasuk melaporkan apabila menemukan adanya ternak bergejala PMK.
“Kami juga membagi dan menyalurkan Desinfektan kepada peternak yang membutuhkan dalam rangka pencegahan penyebaran PMK,” katanya