DPRD Kabupaten Banyumas menanggapi tudingan bahwa ada anggotanya yang melakukan intimidasi pada mahasiswa. Tudingan intimidasi itu diungkapkan seorang mahasiswa yang ikut unjuk rasa melawan Omnibus Law pekan lalu.DPRD Banyumas menolak mentah-mentah tudingan mahasiswa. Tak ada anggota atau Wakil Ketua DPRD Banyumas yang mengintimidasi mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.
“Tidak ada intimidasi itu. Pertemuan mereka kemarin kan sudah selesai. Aspirasi mereka sudah kami sampaikan ke Setneg, Sekjen DPR RI, dan Kementerian Tenaga Kerja,” ujar Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Supangkat, Selasa (20/10/2020).
Supangkat menyebut, bahwa intimidasi itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan dengan sengaja mencatut nama DPRD Kabupaten Banyumas.
Sementara itu menurut Sekretaris DPRD Kabupaten Banyumas, Nungky Harry Rachmat, dirinya sudah membaca pesan yang diterima oleh mahasiswa itu melalui beberapa rekannya.
“Kalau informasi yang kami peroleh, itu nomor yang mengaku sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas bukan nomor tetap, jelas itu bukan kami,” kata dia.
Nungky meyakini, bahwa hal tersebut kemungkinan karena ada orang yang mencoba memperkeruh situasi. Karena menurutnya dewan tidak mungkin melakukan hal itu.
“Dari bahwa di whatsapp saja sudah jelas itu bukan kami. Di situ juga tertulis Wakil Ketua Komisi Tingkat I. Di tempat kami itu tidak ada wakil ketua komisi tingkat I,” ujarnya.
