SERAYUNEWS – Marah adalah salah satu ekspresi saat emosi sedang memuncak. Kita dapat meredam marah agar tidak terjerumus dalam godaan setan.
Marah adalah jalan tipu daya setan dalam menjebak manusia. Siapa saja yang marah ketika emosi maka ia gagal mengendalikan diri.
Dalam Islam dianjurkan untuk bersabar serta menghindari marah. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesabaran setiap orang berbeda-beda. Ada yang memiliki sifat gampang emosi dan suka spontan melampiaskan emosinya.
Jika sudah terlanjur marah, terkadang menjadi tidak terkendali bisa memicu masalah baru. Marah adalah jalan tipu daya setan dalam menjebak manusia. Jangan sampai semakin terbawa dalam emosi hingga merugikan orang lain.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda,
وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ
Artinya: “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari No 1469)
Salah satu cara mengatasi marah dan menjaga diri dengan meningkatkan keimanan. Amalan yang dapat dilakukan adalah membaca doa.
Ada beberapa bacaan doa ketika marah maupun memohon ketenangan hati supaya tidak terbawa emosi. Berikut kumpulan bacaan doanya:
Mengutip buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh Hamdan Hamedan, berikut bacaan doa ketika marah:
أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّحيم
Arab latin: A’udzu billahi min asy-syaithaani ar-rajiimi
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.” (HR Bukhari dan Muslim)
Umat Islam juga bisa membaca doa ketika marah yang lebih panjang dengan lafaz berikut ini,
أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّحيم اللهم اغْفِرْلِي ذَلِبِي وَأَذْهَبْ غَيْظَ قَلْبِي وَأَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
Arab latin: A’uudzu billahi minasy syaithaanir rojiim. Allahummaghfirlii dzanbi wa adzhib ghoizha qalbii wa ajirnii minan naar
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah aku, lenyapkanlah amarah dari hatiku dan peliharalah aku dari siksa neraka.” (HR Ibnu Sunni)
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”
Demikianlah doa agar tidak marah ataupun agar tidak marah yang bisa dipanjatkan umat Islam.
***