SERAYUNEWS- Doa bertamu bagi calon haji merupakan salah satu bentuk perhatian dan kasih sayang umat Islam terhadap sesama.
Ketika seseorang hendak menunaikan ibadah haji, keluarga, sahabat, dan kerabat biasanya mengunjungi untuk memberikan dukungan moral dan spiritual.
Dalam momen tersebut, doa menjadi bagian penting sebagai bentuk harapan agar perjalanan ibadah haji calon haji berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.
Ya, dalam Islam boleh dan bahkan dianjurkan untuk menitipkan doa kepada orang yang berangkat haji.
Hal ini berdasarkan beberapa dalil dan pendapat ulama yang menunjukkan bahwa meminta doa dari orang yang sedang menunaikan ibadah haji memiliki keutamaan tersendiri.
Dalam hadis riwayat Imam Baihaqi dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِ وَلِمَنْ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُ
“Ya Allah, ampunilah orang yang berhaji dan orang yang dimohonkan ampunan oleh orang yang berhaji.”
Hadis ini menunjukkan bahwa meminta doa dari orang yang sedang berhaji diperbolehkan dan bahkan dianjurkan.
Selain itu, dalam kitab Syarh Shahih Al-Bukhari, Imam Ibnu Bathal menjelaskan bahwa para sahabat Nabi biasa mengantarkan orang yang hendak berhaji dan menitipkan doa kepada mereka di Tsaniatul Wada’, yang menjadi tempat perpisahan mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa tradisi menitipkan doa kepada orang yang berangkat haji sudah ada sejak masa Rasulullah SAW.
Salah satu doa yang sering dibaca saat bertamu kepada calon haji adalah:
“Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.”
Artinya: “Semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu di mana saja kamu berada.”
Doa ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, di mana seorang sahabat meminta doa kepada Rasulullah SAW sebelum berangkat safar.
Rasulullah SAW kemudian mendoakan dengan doa tersebut, yang menunjukkan pentingnya mendoakan orang yang akan bepergian, termasuk perjalanan ibadah haji.
Selain doa di atas, terdapat doa lain yang juga dianjurkan untuk dibaca saat bertamu kepada calon haji:
“Astaudi’ullaha dinaka wa amanataka wa khawatima ‘amalika.”
Artinya: “Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah.”
Doa ini menunjukkan bahwa kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk saling mendoakan dan menitipkan kebaikan satu sama lain kepada Allah SWT.
Dalam bertamu kepada calon haji, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan:
1. Mengucapkan Salam: Sebelum memasuki rumah, ucapkan salam sebagai bentuk penghormatan.
2. Menjaga Waktu: Hindari mengunjungi pada waktu yang tidak tepat, seperti saat malam hari atau saat calon haji sedang beristirahat.
3. Memberikan Dukungan Moral: Berikan semangat dan doa agar perjalanan ibadah haji calon haji berjalan lancar.
4. Menghindari Pembicaraan yang Tidak Perlu: Fokuskan percakapan pada hal-hal yang positif dan berkaitan dengan persiapan ibadah haji.
5. Menjaga Sikap dan Perilaku: Tunjukkan sikap yang sopan dan menghormati tuan rumah.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, kunjungan kita kepada calon haji akan menjadi momen yang penuh berkah dan mendatangkan kebaikan bagi kedua belah pihak.
Kesimpulan
Doa bertamu bagi calon haji merupakan salah satu bentuk dukungan dan perhatian kita terhadap sesama umat Islam.
Melalui doa, kita berharap agar perjalanan ibadah haji calon haji berjalan lancar dan diterima oleh Allah SWT.
Selain itu, dengan memperhatikan adab-adab dalam bertamu, kita dapat menciptakan suasana yang harmonis dan penuh berkah.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Demikian informasi tentang doa bertamu ke calon haji.***