SERAYUNEWS – Bacaan doa qunut Subuh yang bisa diamalkan umat Islam. Kini telah memasuki bulan Ramadan, umat Islam dapat meningkatkan ibadah dan amalan.
Salah satunya dengan berdoa dan berzikir. Setelah sahur dapat melanjutkannya dengan beribadah salat serta melanjutkan membaca doa-doa.
Bulan Ramadan merupakan waktu yang baik untuk mengumpulkan pahala serta memohon ampunan Allah SWT. Doa qunut Subuh merupakan doa yang berisi ungkapan syukur, memuji keagungan Allah SWT, serta memohon hidayah serta petunjuk Allah SWT.
Qunut subuh adalah doa sunah menurut mazhab Syafi’i dan Maliki, berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik: “Rasulullah SAW senantiasa melakukan qunut pada sholat Subuh sampai beliau meninggalkan dunia,” (HR. Ahmad).
Membaca doa tersebut merupakan salah satu amalan yang disunahkan dalam salat. Perlu diketahui, ada tiga jenis qunut yang disunahkan, yaitu qunut shubuh, qunut witir pada separuh akhir Ramadhan, dan qunut nazilah.
Pada waktu bulan Ramadan ini merupakan waktu yang baik untuk mengerjakan amalan tersebut.
Menurut Imam An-Nawawi, qunut subuh merupakan sunah muakkadah. Sehingga ketika tidak membaca doa tersebut atau meninggalkannya tidak membatalkan salat.
Umat Islam disarankan untuk melakukan sujud sahwi, baik ditinggalkan sengaja maupun tidak.
Berikut ini bacaan doanya dalam bahasa Arab, latin dan artinya:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
“Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam.”
“Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku.
Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu.
Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan.
Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya.”
***