SERAYUNEWS – Mau terhindar dari penyakit ain? Seorang muslim mengharapkan terhindar dari ain sehingga bisa merasakan ketenangan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, tidak sedikit orang yang ingin menunjukkan pencapaian tertentu. Bahkan, apa saja yang sedang dilakukan dibagikan lewat media sosial atau aplikasi komunikasi.
Media sosial saat ini kerap dikaitkan dengan penyakit ain. Penyakit hati itu bermula dari pandangan mata yang kemudia dapat menciptakan perasaan iri, dengki, hasad, dan takjub.
Orang-orang dapat menyukai apa yang sedang kita lakukan. Namun, ada pula yang tidak suka. Apalagi jika melihat kebahagiaan, pencapaian atau usaha-usaha yang sedang dilakukan.
Demikian juga kita, bisa jadi tidak suka dengan hal-hal baik yang sedang dialami oleh orang lain. Kita bisa merasa iri dan dengki kepada seseorang karena melihat sesuatu yang dimilikinya.
Penyakit hasad ini membuat kita memiliki pandangan kebencian, kedengkian dan iri terhadap kenikmatan orang lain. Hal ini akan berdampak negatif bagi orang tersebut.
Penyakit hati ini bisa jadi tidak disadari oleh penderitanya. Siapa saja bisa mengalami penyakit ain ini.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang berbunyi; “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim).
Penting bagi kita selalu berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT. Bisa membaca doa agar terhindar dari ain sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Berikut ini doanya:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
Audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracung dan dari pengaruh ‘ain (pandangan mata) yang jahat.”
Berikut ini doa yang dianjurkan para ulama:
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ
U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.
Artinya: “Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”
Itulah doa yang dibaca agar tidak terkena ain oleh seorang muslim. Amalkan setiap hari supaya memiliki hati yang tenang dan dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif.
***