SERAYUNEWS – Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Purbalingga, menggelar Lomba Olahan Pangan Non Beras dan Non Terigu Berbahan Dasar Jagung di Pendapa Dipokusumo, Kamis (12/12/2024).
Kegiatan ini bersama 50 peserta yang merupakan perwakilan organisasi wanita tingkat kabupaten dan perwakilan Kelompok Tani Wanita tingkat kecamatan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Mukodam menyampaikan apresiasi kepada DinsosdaldukKBP3A dan DWP Purbalingga yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi aktif dalam memeriahkan peringatan Hari Ibu dan HUT Dharma Wanita Persatuan.
“Melalui lomba ini, kita bisa menunjukkan bahwa ibu-ibu di Purbalingga memiliki peran penting dalam mengelola pangan lokal dan menciptakan menu-menu sehat untuk keluarga,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam upaya diversifikasi. Serta memperkenalkan bahan pangan alternatif yang lebih terjangkau dan bergizi yang dapat menjadi solusi di tengah tantangan ketergantungan terhadap beras.
“Jagung adalah satu sumber karbohidrat yang tinggi serat dan kaya akan vitamin. Sehingga akan sangat baik sebagai salah satu upaya kita untuk penganekaragaman olahan pangan sumber karbohidrat selain beras,” jelas Mukodam.
Lebih lanjut Mukodam berharap lomba olahan pangan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga.
Khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi pangan yang sehat dan bergizi. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat peran ibu dalam keluarga serta mendukung program-program pemberdayaan perempuan di daerah.
Para peserta tampak antusias dalam menyemarakkan lomba dengan menyajikan berbagai kreasi olahan pangan non-beras yang inovatif dan lezat.
Para juri pun memberikan penilaian terhadap kreativitas, rasa, serta tampilan dari masing-masing olahan yang disajikan.
Lomba ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan organisasi wanita di kabupaten Purbalingga dan perwakilan kecamatan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Kriteria penilaian meliputi inovasi (30%), citarasa (30%), estetika penyajian (30%), dan kesesuaian komposisi (10%).