Cilacap, serayunews.com
Kegiatan sosialisasi ini digelar secara online dan offline, serta diikuti oleh puluhan pelaku usaha dari berbagai elemen, meliputi KADIN, HIPMI, Asosiasi UMKM Kabupaten Cilacap, perwakilan Koperasi dan perwakilan UMKM SE-Kabupaten Cilacap yang bertempat di Hotel Dafam Cilacap, pada Minggu (6/7/2021) dengan protokol kesehatan ketat.
Adisatrya Suryo Sulisto dalam paparannya mengatakan, untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil. Pemerintah didukung DPR RI bersama dengan BUMN sektor ultra mikro (UMi) dan UMKM, akan membentuk suatu ekosistem finansial bagi pelaku usaha kecil di Indonesia.
Langkah tersebut akan difasilitasi melalui sinergi dari tiga perusahaan BUMN, yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT. Pegadaian (Pegadaian) dan PT.Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Kami mendukung program ini, untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada pelaku usaha kecil. Termasuk pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pra sejahtera. Sedangkan ekosistem tersebut ditargetkan terbentuk pada semester II tahun ini,” katanya kepada seyarunews.com, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, dari 57 juta pengusaha ultra mikro di Indonesia, baru 20 persen di antaranya yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Padahal 80 persen segmentasi ekosistem ultra mikro didominasi oleh petani, pedagang tradisional, pemilik toko dan pekerja lepas.
“Sinergi ini mengkolaborasikan kekuatan dan keahlian dalam satu wadah besar. Agar bisa membantu sebanyak-banyaknya pelaku usaha kecil agar segera bangkit. Karena merekalah tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional.” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, upaya dalam mensinergikan ekosistem sektor ultra mikro ini, adalah dengan semangat gotong-royong dan tolong-menolong. Sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh para pelaku usaha ultra mikro, lantaran mereka berpotensi mendapatkan pembiayaan berbunga rendah di masa depan.
“Sinergi ini ingin memastikan terdapatnya bunga pinjaman yang lebih rendah bagi nasabah. Ini penting karena kita ketahui banyak pelaku usaha dan masyarakat kita yang masih mendapatkan pendanaan dari rentenir dan pinjaman online illegal alias bodong. Kami berharap sinergi ekosistem ultra mikro bisa jadi solusi,” ungkapnya.