BerandaBanyumasDosen Unsoed Beberkan Tips Cegah Dampak Psikososial Covid-19

Dosen Unsoed Beberkan Tips Cegah Dampak Psikososial Covid-19

Purwokerto, Serayunews.com- Kementerian Kesehatan terus memperbaharui data-data orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan yang dinyatakan sembuh serta meninggal dunia setiap harinya. Namun, selain sakit secara fisik, pandemi ini juga memberikan dampak secara psikologis.

Jika dilihat kembali, di lingkungan sekitar banyak remaja yang mengeluh stres menjalani aktivitas belajar secara daring yang dirasa lebih berat dari belajar secara tatap muka. Karena tugas yang lebih banyak dan waktu pengerjaan yang lebih singkat. Belum lagi sistem belajar ini memerlukan fasilitas internet dan berdampak pada penggunaan kuota data di luar kendali pelajar dan mahasiswa.

Padahal tidak semua pelajar dan mahasiswa memiliki fasilitas dan ekonomi yang memadai. Hampir mayoritas berada pada pilihan paket hemat dengan sinyal yang kurang bersahabat. Atau menggunakan jaringan yang kuat namun menguras dana lebih banyak.

Seperti seorang mahasiswa perguruan tinggi di Purwokerto, Amalia. Ia mengungkapkan di tengah kondisi pandemi seperti ini, kampusnya tidak memberikan subsidi kuota dengan biaya kuliah yang juga tidak ada perubahan. Sementara tugas kuliah yang semakin banyak termasuk tugas-tugas pengganti ujian semester.

“Berat juga kuliah online kaya gini, memang di rumah saja, tapi pengeluaran kuota data semakin banyak di tambah sinyal yang kadang tidak stabil. Bahkan sampai beberapa kali terpaksa absen kuliah karena gangguan sinyal. Kondisi kaya gini malah bikin stres saja,” katanya.

Kondisi serupa juga di alami orang tua yang sudah stres dengan pekerjaan dipaksa pula menjadi guru untuk anak-anak yang harus belajar di rumah, dengan bekal sebagai pendidik yang tidak punya.

Dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIKes) Unsoed, Ns Keksi Girindra Swasti SKep mengatakan selain menyerang kesehatan, pandemi juga memberikan dampak lain yaitu dampak psikologis yang dapat memicu munculnya masalah psikososial.

“Dampak psikologis ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan sistem imun seseorang. Seseorang yang mengalami kecemasan akan meningkatkan hormon stres yang menurunkan daya tahan tubuh sehingga ia akan lebih rentan mengalami sakit. Jika kecemasan tersebut tidak ditangani dengan baik maka ia dapat  mengalami depresi. Oleh karena itu, kondisi psikologis dan masalah psikososial ini menjadi hal juga perlu  mendapat perhatian,” katanya.

Menurut Kepala Laboratorium Keperawatan Jiwa FIKes Unsoed ini, beberapa upaya untuk mencegah dampak psikososial ini bisa dilakukan dengan meningkatkan ketahanan jiwa melalui tindakan promotif. Yakni dengan melakukan 5 positif, yaitu emosi positif, pikiran positif, perilaku positif, relasi positif, dan spiritual positif.

“Pertama dengan emosi positif, yaitu perasaan bahagia, senang, dan gembira. Emosi positif dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas kegemaran atau hobi. Baik sendiri ataupun bersama keluarga misalnya bernyanyi, olah raga, berkebun, atau bercerita hal-hal yang menyenangkan,” ujar dia.

Berikutnya yakni pikiran positif. Berusahalah untuk melihat segala sesuatu secara positif. Yang ketiga dengan perilaku positif, yaitu perilaku yang memberikan manfaat. Perilaku positif lebih dapat diterima oleh orang lain.

“Yang ke empat relasi positif yang dapat terbentuk dengan memberikan sapaan, pujian, dan harapan. Terkahir spiritual positif, membangun spiritual positif membuat kita memiliki harapan dan tujuan hidup. Keyakinan akan adanya Tuhan yang akan membantu kita mengatasi segala kesulitan. Dengan lima positif ini kita akan mampu mempertahankan kesehatan dan menurunkan angka penyebaran Virus Corona sehingga kondisi pandemi ini dapat kita atasi,” katanya.

Terkait