Selama dua tahun anggaran, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas juga terkena imbas dari refokusing anggaran. Namun, hal tersebut tidak membuat kinerja DPMPTSP menurun, sebaliknya justru kerap melampaui target.
Purwokerto, Serayunews.com
Kepala DPMPTSP Kabupaten Banyumas, Amrin Ma’ruf mengatakan, untuk tahun 2020, DPMPTSP hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp 9.133.350.718 dari APBD induk. Sedangkan untuk tahun 2021 ini, pada awalnya dianggarkan Rp 13.156.998.780, setelah refokusing anggaran yang turun hanya senilai Rp 8.903.284.184.
“Untuk anggaran memang mengalami pengurangan cukup besar, namun hal tersebut tidak membuat kinerja kita menurun. Kita justru dituntut untuk melakukan berbagai inovasi guna menyiasati minimnya anggaran dan supaya program bisa tetap berjalan serta target kinerja tercapai,” jelasnya, Sabtu (25/12).
Lebih lanjut Amrin mengatakan, akibat refokusing anggaran, beberapa kegiatan terpaksa juga harus dikurangi alokasinya. Misalnya, untuk anggaran terkait kegiatan besar seperti pengadaan barang, perlengkapan stand, promosi dan sebagainya.
Namun, DPMPTSP juga melakukan berbagai langkah inovasi misalnya dengan melakukan jemput bola, baik untuk pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) maupun untuk investasi. DPMPTSP juga melakukan banyak sosialisasi melalui daring terkait berbagai persyaratan investasi, perizinan dan sebagainya. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan asosiasi-asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan berbagai inovasi yang dilakukan tersebut, DPMPTSP tetap bisa mencapai target investasi, bahkan mampu melampaui target di tengah keterbatasan anggaran. Dalam hal pelayanan juga sama sekali tidak berkurang, bahkan terus ditingkatkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan terhadap survey hasil kepuasan masyarakat.
“Tidak ada yang mengalami penurunan, baik dalam capaian kinerja maupun pelayanan. Untuk capaian realisasi investasi misalnya, bahkan sampai dengan triwulan ketiga kemarin, kita bisa mencapai Rp 705 miliar, nilai tersebut melampaui target yang ditentukan yaitu Rp 570 miliar. Semua itu bisa tercapai karena kita terus melakukan inovasi,” terang Amrin.