SERAYUNEWS- Tim gabungan Intel Kodam IV/Diponegoro, Korem 072/Pamungkas, dan Kodim 0707/Wonosobo berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap prajurit Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setyawan.
Penangkapan berlangsung dramatis pada Senin (15/9/2025) pukul 10.56 WIB di sebuah rumah kosong di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Dua pelaku yang diamankan adalah Iwan dan pacarnya, Putri. Keduanya diduga terlibat langsung dalam insiden berdarah di Kafe Shaka beberapa waktu lalu.
Operasi penyergapan dipimpin langsung oleh Waas Inteldam IV/Dip, Dandeninteldam IV/Dip, bersama pasukan gabungan dari Deninteldam IV/Dip, Tim Intel Korem 072/Pamungkas, serta Unit Intel Kodim 0707/Wonosobo.
Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno dalam keterangannya menjelaskan, sekitar pukul 10.00 WIB tim menerima laporan adanya sepasang pria dan wanita tak dikenal yang bersembunyi di rumah kosong dekat Pasar Kepil.
“Setelah penyelidikan, diketahui benar mereka adalah pelaku pembunuhan. Tim langsung bergerak cepat dan melakukan penyergapan,” ungkap Letkol Yoyok.
Kasus ini bermula pada Sabtu malam (13/9/2025). Saat itu, Serda Rahman Setyawan tengah makan malam di Resto Shaka, Desa Jolontoro, Sempuran setelah memantau wilayah tugas.
Sekitar pukul 23.45 WIB, ia mendengar keributan antara seorang pria berinisial I dengan pegawai restoran. Korban mencoba menengahi dan mengarahkan pelaku ke area parkir.
Namun, tanpa diduga, pelaku justru mengambil senjata tajam dari mobil dan menusukkan ke arah korban hingga mengenai bagian pipi kiri bawah.
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit PKU Wonosobo pukul 00.10 WIB. Namun, sekitar 20 menit kemudian, nyawanya tidak tertolong.
Sekitar pukul 11.00 WIB, kedua tersangka dibawa ke Kodim 0707/Wonosobo untuk pemeriksaan awal. Selanjutnya, pukul 12.30 WIB, mereka diserahkan kepada Polres Wonosobo untuk menjalani proses hukum.
“Kami berkomitmen menuntaskan kasus ini. Seluruh proses hukum akan diserahkan kepada kepolisian. Keberhasilan penangkapan ini adalah bukti soliditas intelijen TNI,” tegas Letkol Inf Yoyok.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, menambahkan bahwa seluruh hak almarhum Serda Rahman Setyawan akan diberikan sepenuhnya kepada keluarga. Jenazah korban telah dimakamkan dengan prosesi militer.
TNI dan Polres Wonosobo meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi. Mereka menegaskan bahwa kasus ini ditangani serius, transparan, dan sesuai prosedur hukum.
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa keberanian seorang prajurit TNI dalam menjalankan tugasnya terkadang harus dibayar dengan nyawa.