Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Purbalingga, Sabtu (13/3/2022) petang menyebabkan terjadinya bencana banjir. Luapan air Sungai Jompo menerjang dua desa masing-masing Desa Jompo dan Desa Blater di Kecamatan Kalimanah. Sedikitnya terdapat 24 rumah warga yang tergenang air.
Purbalingga, serayunews.com
“Laporan yang kami terima malam ini hingga pukul 23.00 WIB menyebutkan 24 rumah warga yang ditempati 24 Kepala Keluarga (KK) tergenang air. Ketinggian air antara 30-100 cm,” kata Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Umar Faozi, Minggu (14/3/2022) dini hari.
Hujan deras turun sejak pukul 16.00 WIB. Akibatnya aliran Sungai Jompo meluap. Sekitar pukul 18.00 WIB, air mulai masuk ke pemukiman warga. Termasuk merendam jalan yang ada di dua desa tersebut.Dia merinci sebanyak 20 KK di Desa Jompo terdampak banjir tersebut. Namun mereka tidak ada yang mengungsi. Rumah warga yang tergenang air berada di RT 1/RW 2 dan RT 2/RW 3. Air masuk ke rumah warga.
“Kondisi tersebut membuat warga waspada,” ungkapnya.
Sedangkan di Desa Blater sebanyak 4 KK terdampak banjir. Semuanya berada di RT 1/RW 8. Satu warga yaitu Warsiyem bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke tempat kerabatnya. Hal itu dilakukan karena air menggenangi sebagian besar rumahnya.
“Demi keamanan kami meminta warga tersebut mengungsi ke tempat yang aman ,” ujarnya.
Hingga Minggu (13/3/2022) dini hari air yang menggenangi dua desa tersebut belum surut. Petugas BPBD, SAR beserta kepolisian dan TNI serta dibantu sejumlah relawan dan masyarakat masih bersiaga di lokasi. Mereka memberikan penanganan termasuk memantau kondisi warga yang rumahnya terdampak banjir.
“Mengenai kerugian material akibat banjir tersebut masih dirinci. Petugas juga mulai melakukan antisipasi apabila hujan masih turun dan air sungai kembali meluap. Termasuk menyiapkan posko pengungsian dan juga dapur umum. Kami terus memantau perkembangan. Semoga air segera surut,” imbuhnya.