Kepala Kantor pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya menyampaikan, pencarian korban pada hari ke dua dimulai pukul 07.00 WIB, pencarian melibatkan letugas gabungan dari Basarnas Cilacap, TNI, Polri, Potensi SAR dan warga sekitar.
“Hari ke dua ini kita lakukan penyisiran ke arah hilir, menggunakan perahu karet dan penyisiran lewat darat sejauh sekitar 3 kilo meter, ini dari perwakilan keluarga korban juga ada yang ikut pencarian bersama kita,” kata I Nyoman saat dikonfirmasi Serayunews.com, Senin (01/02/2021).
Dikatakan, pencarian pada hari ke dua belum dilakukan penyelaman karena melihat situasi dan kondisi terkendala dengan aliran sungai yang deras.
“Hari pertama kemarin (Minggu-Red) kita terkendala hujan, sedangkan hari ke dua ini meski cuaca mendukung kita belum lakukan penyelaman, mengingat kondisi air keruh dan arus deras,” imbuhya.
Selanjutnya, ia bersama tim gabungan akan berupaya melakukan pencarian sesuai SOP untuk menemukan korban, namun tetap memperhatikan cuaca.
“Hari ke dua pencarian, sampai Pukul 14.00 WIB, belum ada tanda-tanda keberadaan korban, kita terus berusaha dan berharap korban segera ditemukan,” ujarnya.
Lanjut Nyoman menjelaskan, pertama kali kejadian pada Minggu (31/1) Pukul 11.00 WIB berawal dari Korban bernama Jamaludin (35) bersama bersama rekannya bekerja melaksanakan pengeboran di bawah jembatan serayu Desa Karangkemiri tepatnya di atas sungai serayu, untuk pengambilan sample pembangunan jembatan jalur kereta api, sekitar Pukul 11.00 WIB, korban terpeleset lalu terjatuh ke sungai serayu dan hilang tenggelam terbawa arus.
“Korban bernama Jamaludin (35) berasal dari Desa Celak, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat Kawa Barat, sementara kemarin (Minggu-Red) baru ditemukan Sepatu bagian sebelah dan helm proyek korban,” tandasnya.(ulul)