SERAYUNEWS – Minggu (31/8/2025) sore, lebih dari seratus anak muda dari berbagai komunitas, organisasi, dan pegiat outdoor Banyumas Raya berkumpul di Star Views Resto, Baturraden. Mereka menghadiri peluncuran forum Eigerian Purwokerto.
Acara peresmian ditandai dengan penyerahan bibit pohon dari perwakilan EIGER kepada komunitas Banyumas dan sekitarnya.
Sejuknya udara Baturraden menjadi simbol harapan agar Eigerian hadir sebagai rumah yang teduh, aman, nyaman, objektif, serta produktif.
Azmi Luqman Zulkifli, Community & Partnership EIGER Adventure, mengatakan akhir Agustus ini masyarakat Indonesia merasakan atmosfer emosi yang kuat.
“Satu cara yang mudah untuk dimulai adalah berkumpul dan berdiskusi dalam ruang yang sama. Diskusi menetralkan perbedaan, meredam sejenak emosi, menyamakan satu semangat atas nama anak muda Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, Eigerian Purwokerto menjadi ruang aman bagi anak muda untuk berbagi ide, narasi, rencana, dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat serta lingkungan.
Azmi menambahkan, forum Eigerian sebelumnya telah hadir di Malang, Surabaya, Madiun, Semarang, Wonosobo, Solo Raya, dan Yogyakarta. Kini giliran Purwokerto yang resmi menjadi bagian dari jaringan tersebut.
Public Relations Eiger Adventure, Shulhan Syamsur Rijal, menegaskan bahwa agenda awal Eigerian adalah kolaborasi.
Para komunitas yang hadir akan berkomunikasi melalui grup WhatsApp untuk merancang ide kegiatan bersama.
“Komunikasi yang terjadi adalah dua arah. Teman-teman komunitas mengajak komunitas lain, lalu EIGER siap mendukung ide terbaik yang muncul dari Eigerian Purwokerto,” jelasnya.
Oki Akadera, perwakilan Wijaya Kusuma Pecinta Alam (Wikupala), mengapresiasi forum ini.
“Semoga dapat menjadi wadah bagi kami untuk aktif berkegiatan. Bikin kami nambah ilmu, nambah keluarga, saling kenal satu sama lain. Semoga Eigerian Purwokerto selalu aktif, ramai, dan solid,” kata Oki.
Al Ayubi, founder Komunitas Purwokerto Healing, juga menyampaikan rencana aksi nyata bersama Eigerian.
“Mimpi kami bareng Eigerian Purwokerto, bisa sama-sama berkontribusi dan berkolaborasi pada setiap kegiatan berikutnya. Mulai dari menjaga alam, menanam pohon, hingga membersihkan jalur pendakian gunung,” ujarnya.
Acara semakin meriah dengan sharing session bersama Bonfilio Yosafat, traveler asal Sleman yang mendokumentasikan budaya Nusantara lewat foto dan film dokumenter. Cerita perjalanannya memantik banyak pertanyaan dari peserta Eigerian Purwokerto.