
SERAYUNEWS – Pemandangan berbeda akan dijumpai di ruang lobi gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), untuk beberapa hari ke depan. Begitu memasuki pintu masuk, akan terlihat puluhan lukisan yang terpampang secara acak. Lukisan tersebut merupakan karya dari Eprisa Nova Rahmawati.
Perempuan 22 tahun asal Banjarnegara, yang merupakan alumnus kampus biru Purwokerto. Setelah lulus, saat ini dia bekerja di kampus tersebut. Lukisan karya Eprisa ini sebagai dipamerkan untuk dilelang. Hasil penjualan nantinya akan disumbangkan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana Aceh dan Sumatra.
“Ini lukisan lukisan karya dari Eprisa, nanti hasil lelang akan disumbangkan untuk saudara kita yang terdampak bencana di Sumatra,” kata Rektor UMP, Prof Jebul Suroso, Jumat (12/12/2025).
Selain puluhan lukisan yang sudah jadi, pada kesempatan itu perempuan penyandang disabilitas itu juga melukis tentang suasana bencana Sumatra.
Tampak debit air yang berwarna cokelat dan membawa gelondongan kayu. Sebuah keprihatinan melihat kondisi alam yang rusak dan memberi dampak pada kehidupan. “Lukisan ini ingin menggambarkan Sumatera sekarang, yang mengerikan karena bencana,” kata Eprisa.
Melalui lukisannya, dia pribadi dan mengajak seluruh yang melihat lukisannya, bisa mengingat bahwa alam wajib untuk dijaga. Agar alam juga menjaga kehidupan manusia. “Agar alam juga menjaga kita,” kata dia.
Puluhan lukisan yang terpampang, ada diantara merupakan karya yang menjadi favoritnya. Kanvas yang telah berisi gambar setengah badan manusia, dengan kepala plontos, dan mata yang diganti dengan bungkus obat tablet.
Dia menjelaskan cerita dibalik karyanya itu. Gambar itu merupakan ekspresi keputusasaan, stres, dan kejenuhan ketika mengalami sakit. Diaman setiap hari hari melihat dan bergelut dengan obat-obatan. “Hasil lelang akan disumbangkan,” ujarnya.
Beberapa lukisan yang telah terpajang, dibandrol dengan harga yang bervariasi. Mulai dari satu juga sampai lima juta rupiah.
Prof Jebul Suroso menambahkan, selain bantuan dari hasil lelang lukisan Eprisa, UMP juga memberikan bantuan berupa materi yang dikirim ke lokasi Bencana.
Sementara untuk mahasiswa asal Aceh dan Sumatra Utara, kampus menjamin keberadaanya, untuk tetap fokus belajar. “Untuk makan bisa datang ke cafe samara, gratis. Sedangkan untuk biasa kuliah, juga ada keringanan,” kata dia.
Lelang ini dibuka untuk umum. Bagi masyarakat yang tertarik dengan lukisan bisa langsung datang ke gedung rektorat UMP.