
SERAYUNEWS – Lapas Kelas IIA Purwokerto kembali membuat gebrakan dengan memanen maggot hasil Program Pengelolaan Sampah Terpadu, Kamis (11/12). Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sampah organik yang selama ini dianggap tak berguna ternyata bisa diolah menjadi komoditas bernilai tinggi.
Panen maggot dilakukan oleh petugas bersama warga binaan yang terlibat langsung dalam unit pengelolaan sampah. Program ini dirancang tidak sekadar mengurangi volume sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Budidaya maggot menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus sarana pembelajaran bagi warga binaan. Mereka dilatih mengolah limbah organik dan memproduksi maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Produksi panen kali ini bahkan meningkat dari tahap awal, menunjukkan keberhasilan metode yang diterapkan.
Kalapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap, memberikan apresiasi atas capaian tersebut.
“Program pengelolaan sampah terpadu ini kami rancang bukan hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan lapas, tetapi juga untuk menanamkan nilai produktivitas dan tanggung jawab kepada warga binaan. Panen maggot hari ini membuktikan bahwa sampah bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai,” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Ia menegaskan program ini menjadi bagian penting dari pembinaan kemandirian.
“Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal ketika warga binaan kembali ke masyarakat. Semakin banyak inovasi berbasis lingkungan yang kami kembangkan, semakin besar pula peluang warga binaan untuk membangun kehidupan yang lebih baik setelah bebas,” kata dia.
Program maggot ini bukan hanya mengurangi sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru membuktikan bahwa di tangan yang tepat, sampah pun bisa menjadi sumber manfaat.