SERAYUNEWS – Kasus penemuan kerangka bayi di Purwokerto belakangan ini masih menjadi bahan perbincangan publik.
Tersangka R (57) mengaku bahwa ia tega menggauli anak kandungnya sejak 2013 sampai 2021 hingga melahirkan tujuh bayi.
Ketujuh bayi tersebut kemudian ia habisi dan kubur di kebun dekat ia tinggal, tepatnya di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
R juga sempat mengaku bahwa perbuatannya tersebut merupakan perintah dari sosok guru spiritual agar kaya raya.
Polisi pun kemudian langsung melakukan penelusuran terkait siapa guru spiritual dari R.
Meskipun begitu, belakangan terungkap bahwa sang guru spiritual sudah meninggal dunia sejak tahun 2011.
Sehingga, pengakuan R tentang hal tersebut diduga merupakan alibi atas perbuatannya.
Seperti kita ketahui, kasus penemuan kerangka bayi di Purwokerto baru-baru ini mengegerkan masyarakat.
Hal tersebut bermula ketika Slamet (50) dan Purwanto (44) menemukan benda asing saat sedang menggarap sebuah kebun pada hari Kamis 15 Juni 2023.
Mereka menduga bahwa hasil temuannya merupakan kerangka bayi. Mereka pun kemudian melaporkan apa yang mereka temukan ke pihak berwajib.
Adapun hasil pemeriksaan benda tersebut di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto telah mengkonfirmasi bahwa temuan itu adalah kerangka bayi.
Setelah polisi melakukan penelusuran di TKP pada tanggal 21 Juni, mereka menemukan tiga kerangka sisanya.
Terkait hal tersebut, polisi juga mengamankan saksi E (25) yang merupakan korban inses dari R.
Kala itu, R sempat menjadi buronan polisi. Tidak membutuhkan waktu lama, polisi pada akhirnya berhasil menangkapnya.
R terindentifikasi sebagai warga warga Kelurahan Tanjung RT 01 RW 03, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.
Kepada polisi, R mengakui perbuatannya telah melakukan inses dan mengubur bayi-bayi hasil hubungan terlarangnya.
R juga mengungkap bahwa sebenarnya di TKP masih ada tiga kerangka sisa yang juga merupakan bayi yang dia kubur.
Beberapa waktu kemudian, polisi menetapkan R menjadi tersangka dan terjerat pasal 340 KUHP.
Hingga kini, kabarnya polisi telah menemukan total enam kerangka dari tujuh bayi tersebut.***